Reality Labs Milik Meta Merugi Rp315 Triliun Dalam 18 Bulan

Zuckerberg tetap berambisi kembangkan Metaverse dan AI.

Reality Labs Milik Meta Merugi Rp315 Triliun Dalam 18 Bulan
Ilustrasi metaverse Grup Meta. Shutterstock/Aleem Zahid Khan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Reality Labs milik perusahaan teknologi, Meta, sudah kehilangan US21 miliar atau sekitar Rp315 triliun (kurs Rp15.000/dolar AS), dalam bulan–total kerugian sejak kuartal IV/2022 hampir US$34 miliar atau Rp510 triliun.

Meski begitu, CEO Meta, Mark Zuckerberg tetap berkomitmen penuh pada pengembangan metaverse dan kecerdasan buatan (AI). “Untuk Reality Labs, kami berharap kerugian operasi meningkat secara berarti dari tahun ke tahun karena upaya pengembangan produk kami yang berkelanjutan dalam augmented reality/virtual reality (AR/VR) dan investasi untuk lebih meningkatkan ekosistem kami,” ujar Zuckerberg, seperti dikutip dari Fortune.com, Jumat (28/7).

Reality Labs merupakan bagian dari unit Meta yang mengawasi pengembangan teknologi VR dan AR. Dalam laporan pendapatan Meta kuartal II 2023, unit ini tercatat sudah kehilangan US$3,7 miliar atau sekitar Rp55,5 triliun.

Kerugian ini diperkirakan tidak akan menyusut dalam waktu dekat, bahkan kemungkinan menjadi semakin buruk cukup besar.

Ambisi metaverse dan AI

Horizon Wolds, metaverse versi Meta Platform Inc.,. Shutterstock/rafapress

Bicara ambisi Zuckerberg pada pengembangan metaverse dan AI, Horizon Worlds–metaverse pun masih terus dikembangkan, meski tak begitu sukses–terus ditingkatkan dan tim Meta sedang fokus pada retensi. “Kami juga melakukan peningkatan besar pada avatar, dan itu akan menjadi jembatan antara aplikasi seluler kami dan pengalaman VR (Virtual Reality) dan realitas campuran kami,” katanya.

Zuckerberg bahkan sudah berancang-ancang merilis headset Quest 3 VR. Ia menyebut produk ini akan memadukan dunia fisik dan virtual secara mulus, disertai pemahaman ruang fisik di sekitarnya.

Horizon Worlds kini banyak dipandang sebagai usaha yang menghabiskan waktu saja, bahkan karyawan Meta sendiri banyak tak tahan. Bahkan, pendiri Oculus, yang menjual startup VR-nya ke Meta pada 2014, menyebut Horizon, “bukan produk yang bagus.”

Horizon Worlds mencapai puncak sekitar 200.000 pengguna aktif pada akhir Desember. Meta berharap bisa mencapai 500.000 pada akhir Juni ini, namun tidak memberikan pembaruan tentang jumlah pengguna dalam laporan pendapatannya.

Untuk menggenjot jumlah pengguna, bahkan perusahaan sudah menurunkan persyaratan usia dari 18 ke 13 tahun, namun hal ini masih banyak yang menganggapnya berisiko.

Related Topics

MetaReality Labs

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Ini Dia Cara Beli Valas di BCA, Mudah dan Cepat!
7 Kapal Pesiar Termahal di Dunia, Harganya Sampai Triliunan!
Cara Mengisi SPT Tahunan 1770s Online e-Filing, Anti Repot!
Kapan Waktu Tepat Membeli dan Menjual Saham? Ini 7 Kondisinya
Cara Jual Beli Rumah Tanpa Notaris, Ini Panduan Lengkapnya
12 Ide Bisnis Online yang Laris dan Menguntungkan