Jakarta, FORTUNE – Schneider Electric, perusahaan global di bidang manajemen energi dan otomasi digital, menghadirkan layanan data center yang diklaim efisien, adaptif, tangguh, dan berkelanjutan.
Business Vice President, Secure Power Division, Energy Management Business Schneider Electric, Yana Haikal, mengatakan layanan ini menjawab tingginya permintaan layanan data center di Indonesia. Layanan ini terbagi menjadi dua pilihan arsitektur, yakni hybrid dan edge, untuk hub regional maupun lokal.
“Solusi data center komprehensif yang ditawarkan Schneider Electric akan membantu entitas bisnis, komersial, maupun individu untuk memenuhi naiknya permintaan volume dan layanan beragam kebutuhan pengelolaan infrastruktur TI dan pemrosesan data,” kata Yana dalam keterangan pers yang diterima Fortune Indonesia, Senin (31/7).
Layanan ini juga mengakomodir akses ke data dan aplikasi lain pada lingkungan komputasi cloud. Menurutnya, data center harus memiliki kemampuan untuk memenuhi melonjaknya permintaan kebutuhan gaya hidup digital, bangunan dan industri cerdas yang dapat dikendalikan dari jarak jauh berbasis komputasi awan.
Arsitektur Hybrid dan Edge
Kedua jenis layanan arsitektur hybrid dan edge dikendalikan oleh perangkat lunak Data Center Infrastructure Management (DCIM), baik yang terpusat, lokal, maupun regional. Adapun solusi DCIM dari Schneider Electric disebut ExoStruxure yang mendefinisikan ulang manajemen infrastruktur teknologi informasi (TI) hibrida dan membawa perangkat lunak DCIM lebih efisien, adaptif, dan tangguh dalam mencapai keberlanjutan.
Dengan keamanan siber bawaan, penilaian, dan kemampuan prediktif, perangkat lunak memantau dan mengantisipasi risiko sambil mengoptimalkan infrastruktur, kinerja, dan penghematan di seluruh siklus hidup perangkat TI.
Menurutnya, data center hybrid adalah kombinasi dari layanan lokal, cloud pribadi, dan cloud publik. Sementara, opsi edge computing mengacu pada praktik pemrosesan data di dekat sumber data, daripada mengirimkannya ke lokasi pusat untuk diproses.
Infrastruktur penting
Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO), Hendra Suryakusuma, menambahkan, data center telah menjadi infrastruktur sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih, dengan meningkatkan industri, perusahaan, dan startup digital, migrasi ke komputasi awan, ekspansi e-commerce, dan teknologi berbasis data lainnya.
“IDPRO melihat bahwa yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana keberlanjutan usaha dapat dicapai melalui manajemen energi berbasis inovasi, standar tertinggi, dan kolaborasi yang erat dengan pemangku kepentingan terkait agar data center yang ada berfungsi dengan efisien dan maksimal,” ujar Hendra.