Jakarta, FORTUNE – Salah satu unit bisnis dari Elon Musk, SpaceX, mengajukan rencana peluncuran sistem layanan Starlink untuk telepon Seluler (ponsel) kepada Federal Communications Commission (FCC). Setelah mendapatkan izin, layanan ini ditargetkan dilaksanakan pada musim gugur 2024 atau sekitar September mendtang.
Dalam surat pengajuannya, SpaceX menyatakan ingin meminta kelonggaran pembatasan emisi frekuensi radio guna meningkatkan jangkauan sistem, seperti yang dituangkan FCC dalam cakupan tambahan dari luar angkasa (Supplemental Coverage from Space/SCS).
“Meskipun peningkatan layanan ini tidak akan menggantikan jaringan seluler terestrial, hal ini akan memberikan sumber konektivitas yang lebih baik ketika jaringan (seluler terestrial) tersebut tidak ada,” tulis SpaceX, seperti dikutip PCMag, Minggu (3/6).
Pengajuan tersebut juga memberikan gambaran lebih lanjut tentang tujuan jangka panjang SpaceX untuk sistem Starlink secara “langsung ke sel”, yang akan mengirimkan data internet ke ponsel cerdas yang tidak dimodifikasi di lapangan. Hal ini akan menjadikan cara itu berguna untuk melayani konsumen di zona mati seluler (blank spot).
Hambatan
Dalam pengajuannya, SpaceX mengatakan kerangka kerja dari FCC dalam penyediaan konektivitas memiliki satu hambatan, khususnya terkait kerapatan fluks daya out-of-band agregat yang cocok untuk semua. “Batas out-of-band yang menyeluruh, sayangnya, akan melemahkan tujuan penyediaan cakupan yang kuat selama keadaan darurat,” tulis mereka.
Oleh karena itu, SpaceX mendukung penggantian pembatasan satu ukuran untuk semua dengan batas spesifik pita yang lebih terperinci, untuk membantu perusahaan meningkatkan cakupan dan keandalan sistem Starlink seluler yang akan datang.
SpaceX dan mitranya, T-Mobile– operator AS pertama yang mengadopsi teknologi seluler Starlink–sebelumnya mengungkapkan kepada FCC bahwa batas frekuensi radio terlalu ketat. Namun, pada bulan Maret, FCC mencatat bahwa pesaingnya–termasuk AT&T, Verizon, dan Dish Network–melobi FCC untuk mempertahankan pembatasan tersebut, dengan alasan perlunya perlindungan terhadap potensi gangguan radio.
SpaceX melakukan pengajuan tersebut karena banyak kelompok yang memberikan komentar kepada FCC tentang kerangka kerjanya untuk memungkinkan konektivitas satelit ke telepon, termasuk para ilmuwan yang khawatir bahwa satelit seluler Starlink SpaceX akan menimbulkan risiko nyata terhadap astronomi radio, karena meningkatnya interferensi radio.
Menghormati
Meski begitu, SpaceX mengaku menghormati kepemimpinan FCC dalam mengadopsi kerangka peraturan dari FCC. “SpaceX mendukung hampir semua Perintah SCS terbaru dari Komisi dan berharap dapat meluncurkan layanan komersial langsung ke seluler di Amerika Serikat pada musim gugur ini,” kata mereka dalam pengajuannya.
Aturan dari FCC ini akan memungkinkan cakupan seluler, di mana-mana bagi konsumen dan responden pertama dan akan memberikan contoh yang kuat untuk diikuti oleh negara-negara lain.
“Meskipun SpaceX saat ini bermaksud menyediakan teks, suara, dan penjelajahan web melalui jaringan jangkauan tambahannya, inovasi di masa depan mungkin memungkinkan layanan jangkauan tambahan yang lebih kuat dan fitur yang ditingkatkan,” kata SpaceX.