Jakarta, FORTUNE - Bot Optimus milik Elon Musk menjadi sorotan utama pada peluncuran robotaxi Tesla di acara "We, Robot" yang digelar Kamis, 10 Oktober di Warner Bros Studio lot, Hollywood. Meskipun acara ini diharapkan menampilkan kemajuan robotaxi Tesla, perhatian publik justru tertuju pada robot humanoid Optimus.
Dilansir dari Fortune.com, Optimus memukau para hadirin ketika setengah lusin unit robot tersebut bergerak bebas di antara kerumunan, tanpa kabel atau alat bantu. Padahal, dua tahun lalu, robot ini bahkan tidak mampu naik ke panggung sendiri. Kini, Optimus bisa berbicara dengan tamu, bermain gunting-batu-kertas, bahkan menuangkan minuman dari keran.
Pada satu momen, robot itu dengan tenang mengacungkan tanda damai dengan tangan logamnya.
“Ini akan menjadi produk terbesar yang pernah ada—dari jenis apa pun,” ujar Elon Musk dengan yakin saat berdiri di atas panggung.
Namun, di balik penampilan canggih itu, terungkap bahwa Optimus sebenarnya belum sepenuhnya otonom. Robot tersebut dikendalikan oleh manusia yang mengenakan pakaian khusus yang mampu menerjemahkan gerakan mereka ke robot.
“Hari ini saya dibantu oleh manusia, saya belum sepenuhnya otonom,” ungkap salah satu operator Optimus dalam video yang direkam oleh seorang tamu.
Banyak yang menganggap peristiwa ini mengingatkan pada kontroversi sebelumnya, ketika Musk membagikan video Optimus melipat baju, di mana tangan operatornya tidak sengaja terlihat dalam rekaman.
“Layak dirayakan untuk kontrol jarak jauh dengan latensi rendah,” kata Josh Wolfe, salah satu pendiri Lux Capital, “tetapi sangat tidak jujur untuk mendemonstrasikan robot-robot ini sebagai robot otonom—sebut saja trik sulap.”
Masa depan Optimus
Meskipun demikian, Musk tetap optimistis tentang masa depan Optimus. Dia percaya bahwa robot ini akan menjadi produk terpenting Tesla dalam sejarah, dengan harga jual yang diperkirakan mencapai US$20.000 dan penjualan tahunan mencapai 100 juta unit.
Musk bahkan memproyeksikan bahwa pendapatan tahunan dari penjualan Optimus dapat mencapai US$1 triliun, dengan potensi nilai bisnis mencapai US$25 triliun.
Omar Qazi, seorang influencer Tesla, mengakui bahwa manusia mengendalikan robot seperti boneka, tetapi tetap memuji pencapaian mekanis prototipe tersebut. “Jika Anda tidak terkesan dengan Optimus yang dioperasikan secara tele, coba buat robot Anda sendiri dan coba buat ia berjalan melewati acara yang penuh sesak tanpa melukai siapa pun,” tulisnya.
Namun, tidak semua orang setuju. Jeremy Judkins, pembuat konten Tesla, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya transparansi Tesla. “Saya hanya berharap Tesla lebih terbuka dan jujur di acara ini, karena mereka sama sekali tidak memberi petunjuk bahwa robot-robot itu dikendalikan oleh manusia,” katanya.