Jakarta, FORTUNE - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memamerkan sejumlah Inovasi Teknologi ramah iklim di Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2.
Pameran yang diadakan kedua kalinya ini akan digelar pada 8-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center Hall A & B Jakarta Pusat.
Ketua Pelaksana Festival LIKE 2, Sigit Reliantoro menjelaskan tahun ini Festival LIKE mengambil tema ‘10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas’. Tak hanya merangkum akumulasi kerja-kerja kementerian, tapi acara ini juga akan memamerkan inovasi teknologi ramah iklim.
“Kita ingin berbagi mengenai 10 tahun KLHK sudah apa yang dikerjakan. Tapi dalam perkembangannya ada arahan Presiden lebih difokuskan ke yang akan datang. Apa sebetulnya teknologi ramah iklim yang sudah dikuasai di Indonesia, dan itu akan menjadi bagian masa depan yang kita jadikan strategi untuk bisa mencapai target Net Zero di tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Sigit di acara konferensi pers Festival LIKE di kantor KLHK, Jakarta, Kamis (1/8).
Festival ini menurutnya berbeda dengan Festival LIKE pertama yang lebih berfokus pada strategi FOLU net sink dan
perhutanan sosial, yang menyoroti bagaimana masyarakat memperoleh akses untuk memanfaatkan hutan.
Teknologi apa saja yang dipamerkan?
Sigit mengungkapkan sejumlah inovasi teknologi ramah iklim yang bakal ditampilkan mulai dari pengembangan PLTS, hingga penerapan strategi dekarbonasi, serta upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh perusahaan.
Berikutnya, inovasi sosial melalui program community development. “Misalnya PLN punya kemajuan mengenai PLTS, biomassa, cofiring. Ada juga yang mulai mengembangkan hidrogen," katanya.
KLHK juga tengah menyiapkan
standar pengelolaan baterai listrik, mobil listrik, dan sebagainya.
Ada pula demo konversi sepeda motor dari bensin ke listrik, uji emisi yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM, talkshow, coaching clinic, sales meet buyer , kompetisi, workshop, KLHK Appreciation
Night, hingga fun walk.
“Juga ada kesempatan bagi yang ingin mau mendaftar untuk dikonversi, kita datangkan teman-teman dari Kementerian ESDM yang melayani subsidi konversi sepeda motor. Bisa didaftarkan di sana. Ada juga uji emisi, yang tidak lolos kita uji didorong untuk dikonversi,” katanya.
Acara ini juga mengajak GenZ untuk hadir, sebab bisa mendapatkan insight seputar peluang profesi di masa depan. Misalnya, profesi-profesi baru yang berkaitan dengan pembangunan ekosistem listrik, serta profesi terkait geotermal dan hidrogen.