Jakarta, FORTUNE - Nvidia, raksasa chip asal Amerika, melangkah lebih jauh ke sektor kesehatan dengan membawa Kecerdasan Buatan (AI) dan robotika ke rumah sakit. Langkah ini merupakan bagian dari rencana Nvidia untuk mendominasi pasar robotika canggih dan mempertahankan posisi puncaknya di industri teknologi. Tahun ini, Nvidia telah aktif berinvestasi dan bermitra dengan sejumlah perusahaan di sektor kesehatan.
Nvidia kini memiliki ambisi besar untuk menyebarkan AI di seluruh rumah sakit. “Era AI fisik akan tiba, di mana seluruh rumah sakit akan berubah menjadi sistem berbasis AI,” ujar Kimberly Powell, Wakil Presiden Kesehatan Nvidia, melansir Business Insider, Selasa (15/11).
Ia menjelaskan, perkembangan teknologi selama dua tahun terakhir telah membuka jalan bagi gelombang AI baru yang akan mengubah perangkat medis menjadi robot pintar.
“Rumah sakit Anda akan memiliki ‘mata’ yang bekerja untuk Anda, robot yang melakukan pekerjaan otomatis, dan perangkat digital pintar. Kami sangat antusias dengan masa depan ini dan telah berinvestasi besar-besaran,” katanya, menambahkan.
AI fisik mengacu pada model yang dapat memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata. Powell menilai sektor kesehatan memiliki banyak peluang untuk aplikasi AI fisik ini. Nvidia kini sedang mengembangkan infrastruktur teknologi dan bekerja sama dengan beberapa startup terpilih untuk memperluas penerapan AI di lebih banyak sistem kesehatan.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan bahwa AI memiliki potensi untuk mengotomatisasi banyak pekerjaan hingga 1.000 kali lebih cepat. Namun, Huang menekankan, AI tidak akan sepenuhnya menggantikan manusia. Powell juga menambahkan bahwa adopsi AI fisik secara menyeluruh di sektor kesehatan masih membutuhkan waktu beberapa tahun. “Namun, dengan beberapa elemen AI fisik yang sudah mulai diterapkan, transformasi ini mungkin lebih dekat dari yang kita bayangkan,” katanya.
Ambisi kesehatan digital Nvidia
Sistem AI rumah sakit Nvidia memerlukan tiga komputer yang bekerja secara bersamaan: satu untuk melatih AI, satu untuk mensimulasikan dunia fisik dalam bentuk digital (disebut “kembar digital” atau "digital twins"), dan satu lagi untuk mengoperasikan robot. Untuk menciptakan simulasi lingkungan rumah sakit, Nvidia telah bekerja sama dengan Mark III, perusahaan solusi IT yang berkolaborasi dengan sejumlah sistem kesehatan, termasuk University of Florida Health.
“Kembar digital” ini tidak hanya digunakan untuk pelatihan klinisi tetapi juga membantu dokter menjalankan simulasi operasi secara virtual. Selain itu, Nvidia telah berinvestasi di Moon Surgical, perusahaan yang memanfaatkan platform Holoscan Nvidia untuk robot asistennya. Robot ini membantu operasi bedah laparoskopi, dengan kemampuan menyesuaikan posisi kamera dan menggerakkan instrumen bedah.
Menurut Powell, kehadiran robot di rumah sakit tidak hanya akan terbatas di ruang operasi. “Robot juga bisa memantau pasien atau mengantarkan linen bersih,” ujarnya. Salah satu contohnya, Mayo Clinic telah memanfaatkan robot pengantar linen di kampus Florida sejak awal tahun ini.
Nvidia tidak berniat menjadi perusahaan kesehatan, tetapi dalam ranah digital, perusahaan ini mendukung beberapa startup. Di antaranya adalah Abridge, perusahaan penulisan medis yang mendapat investasi dari NVentures, cabang modal ventura Nvidia. Nvidia juga mendukung Hippocratic AI, perusahaan yang mengembangkan agen kesehatan berbasis AI untuk berkomunikasi dengan pasien melalui video.
Nvidia juga berkolaborasi dengan Microsoft untuk mempercepat perkembangan startup AI di bidang kesehatan dan ilmu hayati. Melalui program Nvidia Inception dan Microsoft for Startups, kedua perusahaan ini menyediakan dukungan berupa kredit cloud, alat AI, dan bimbingan bagi startup yang bergerak di bidang kesehatan.