Saingi Apple, Microsoft Luncurkan PC 'Copilot+' dengan Fitur AI

Komputer ini akan dijual mulai dari Rp16 juta.

Saingi Apple, Microsoft Luncurkan PC 'Copilot+' dengan Fitur AI
Microsoft Indonesia. (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Microsoft Senin (20/5) kemarin meluncurkan kategori baru personal computer (PC)  dengan fitur kecerdasaan buatan (AI). Produk ini dilucnrukan sejalan dengan upaya perusahaan mengembangkan Teknologi baru tersebut ke dalam produk di seluruh bisnisnya, dan bersaing dengan dua kompetitor terberatnya yakni Alphabet dan Apple.

Dilansir dari Reuters, Chief Executive Satya Nadella memperkenalkan PC Copilot+ di sebuah acara kampus di Washington, AS. 

Microsoft meluncurkan laptop tersebut di saat sahamnya mendekati rekor tertinggi, menyusul reli di Wall Street. Kenaikan ini terdorong adanya ekspektasi investor bahwa AI akan mendorong pertumbuhan laba perusahaan dengan para rivalnya Big Tech company.

Produk yang diklaim mampu menangani lebih banyak tugas kecerdasan buatan tanpa memerlukan pusat data cloud, dikabarkan bakal dijual seharga mulai dari US$1.000 atau Rp16 juta, dengan pengiriman mulai 18 Juni 2024.

Kemampuan untuk mengolah data AI langsung di komputer memungkinkan Copilot+ menyertakan fitur yang disebut "Recall".  Fitur ini akan melacak semua yang dilakukan pengguna di komputer, mulai dari penjelajahan Web hingga obrolan suara, membuat riwayat yang disimpan di komputer yang dapat dicari pengguna ketika mereka perlu mengingat sesuatu, bahkan selama berbulan-bulan. 

Perusahaan juga mendemonstrasikan asisten suara Copilot yang bertindak sebagai pelatih virtual real-time kepada pengguna yang memainkan video game "Minecraft".

Yusuf Mehdi, Kepala Pemasaran Konsumen Microsoft, mengatakan perusahaan memperkirakan 50 juta PC AI akan dibeli pada tahun depan.  Asisten AI yang lebih cepat dan dijalankan langsung di PC akan menjadi "alasan kuat untuk mengupgrade PC Anda dalam jangka waktu lama."

Persaingan melawan Apple

Data firma riset Gartner, menunjukkan pengapalan atau pengiriman PC global turun sekitar 15 persen menjadi 242 juta pada 2023, membuka kemungkinan kategori komputer baru ini Microsoft  dapat mencakup sekitar seperlima dari seluruh PC yang terjual.

“Masyarakat hanya perlu diyakinkan, pengalaman perangkat sajalah yang membenarkan kategori mesin Copilot+ terbaru ini,” kata analis Ben Bajarin dari Creative Strategies.

Kategori pemasaran komputer "Copilot+" baru dari Microsoft yang menonjolkan fitur AI ini mengingatkan pada kategori "Ultrabook" dari laptop Windows berbentuk tipis yang dipromosikan Intel bersama produsen PC pada 2011 silam untuk bersaing dengan MacBook Air milik Apple.

Eksekutif Microsoft juga mengatakan, GPT-4o, teknologi terbaru dari pembuat ChatGPT OpenAI, akan "segera" tersedia sebagai bagian dari Copilot. Microsoft juga memperkenalkan generasi baru tablet Surface Pro dan Laptop Surface miliknya yang menampilkan Qualcomm, chip berbasis arsitektur Arm Holdings.

Ia juga memperkenalkan teknologi yang disebut Prism yang akan membantu perangkat lunak yang ditulis untuk chip Intel dan AMD berjalan pada chip yang dibuat dengan teknologi Arm.

Microsoft menunjukkan perangkat barunya beraksi melawan perangkat Apple, menampilkan perangkat lunak pengedit foto dari Adobe yang berjalan lebih cepat di perangkat Microsoft. Apple awal bulan ini menunjukkan chip baru yang berfokus pada AI yang diperkirakan para analis akan digunakan di laptop masa depan.

Setelah prosesor Intel mendominasi pasar PC selama beberapa dekade, Qualcomm dan pembuat komponen Arm berdaya rendah lainnya mencoba bersaing di pasar PC Windows.

Chip Qualcomm Snapdragon X Elite dirancang untuk mempercepat aplikasi yang berfokus pada AI, seperti perangkat lunak Copilot Microsoft.

Microsoft ingin memperluas keunggulan awalnya dalam perlombaan memproduksi perangkat AI berbayar. Kemitraannya dengan OpenAI memungkinkannya untuk melampaui Alphabet  di saat mereka berlomba untuk mendominasi bidang ini.

Pekan lalu, OpenAI dan Google Alphabet memamerkan duel teknologi AI yang dapat merespons melalui suara secara real-time dan terputus, keduanya merupakan ciri percakapan suara realistis yang sulit dilakukan oleh asisten suara AI. Google juga mengumumkan akan meluncurkan beberapa fitur AI generatif ke mesin pencarinya yang menguntungkan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil