10 Pekerjaan Baru Patut Dicoba dalam Era AI Generatif

Lanskap pekerjaan berubah karena perubahan ini.

10 Pekerjaan Baru Patut Dicoba dalam Era AI Generatif
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dalam era AI generatif yang semakin memengaruhi dunia kerja, mencari Pekerjaan baru adalah langkah yang tidak hanya bijaksana, tetapi juga merupakan keharusan.

AI generatif telah mengubah lanskap pekerjaan dengan memperkenalkan otomatisasi dan Kecerdasan Buatan ke dalam berbagai industri, mengubah peran manusia dalam lingkungan kerja secara fundamental.

Alih-alih menggantikan pekerja manusia, AI generatif akan menciptakan kebutuhan baru akan pekerja terampil dan profesional dengan kemampuan mengelola dan memanfaatkan AI generatif sebaik-baiknya

Oleh karena itu, menjajaki pekerjaan baru adalah kesempatan untuk mengikuti arus perubahan ini dan mengambil peran yang lebih adaptif dan progresif di tengah kemajuan teknologi yang terus berlangsung.

Dalam konteks AI generatif, pekerjaan baru menjanjikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan teknologi canggih. Pekerjaan baru tidak hanya memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan era ini, tetapi juga untuk menciptakan peran yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing.

Dengan menjelajahi pekerjaan baru, individu dapat mengikuti tren transformasi digital, memperkuat posisinya dalam pasar kerja yang terus berubah, dan meraih kesuksesan dalam menghadapi tantangan AI generatif.

Berikut daftar pekerjaan baru yang bisa dicoba dalam hubungannya dengan AI generatif, seperti dikutip dari Forbes.

1. AI prompt engineering

AI Prompt Engineering bertanggung jawab membuat aplikasi AI generatif seperti ChatGPT untuk memberikan hasil tertentu.

Contohnya adalah ketika Anda mengetikkan kata kunci pada mesin pencari untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, proses tersebut melibatkan pemilihan kata atau petunjuk yang tepat untuk membimbing model AI dalam membuat keputusan atau memberikan respons.

Jadi, mereka tidak hanya memberikan data kepada AI untuk langsung memberikan hasil terbaik, prompt engineering mengoptimalkan cara AI memahami dan bertindak berdasarkan data tersebut.

Prompt engineering memerlukan keterampilan komunikasi yang kuat, perhatian terhadap detail, pemikiran kritis, dan keterampilan data terutama mencari tahu informasi apa yang dibutuhkan AI.

2. Spesialis desain generatif

Pekerjaan ini akan kian populer pada berbagai bidang seperti arsitektur, desain produk, dan teknik karena menciptakan desain gambar menggunakan AI.

Singkatnya, karena AI generatif dapat membuat variasi desain yang hampir tidak terbatas, maka dibutuhkan para ahli yang dapat memandu AI untuk mencapai desain optimal.

3. Manajer input dan output AI

Pekerjaan ini merupakan level lebih tinggi dari AI prompt engineering, dan memiliki peran strategis karena mengawasi informasi dan data yang diunggah ke dalam sistem, dan rilisan informasi yang dihasilkan sistem AI.

Hal ini akan menjadi semakin penting ketika perusahaan bergulat dengan pertimbangan seputar privasi data, hak cipta, penjelasan AI, dan bias AI.

4. Peninjau konten untuk AI

Pada semua bentuk konten—seperti artikel tertulis, desain visual, dan laporan analisis—diperlukan peninjau manusia untuk menilai kualitas, keakuratan, dan kesesuaian konten. Jadi, meskipun kita pasti akan melihat AI generatif digunakan untuk membuat lebih banyak konten, kita masih membutuhkan manusia untuk memastikan bahwa konten tersebut sesuai dengan tujuannya.

5. Pelatih AI

Mereka adalah para profesional yang berspesialisasi dalam mengajar dan menyempurnakan model AI. Tugas mereka dapat berkisar dari memasukkan data AI, hingga menyempurnakan keluarannya untuk memastikan keakuratan dan relevansi informasi yang dihasilkan.

6. AI maintance engineer

Seperti sistem lainnya, model AI memerlukan pemeliharaan dalam hal pembaruan model, memastikan sistem berjalan efisien, dan memecahkan masalah. AI generatif juga demikian.

7. Spesialis keamanan AI

Lanskap keamanan siber menjadi jauh lebih rumit berkat AI, dengan teknologi yang memungkinkan serangan phishing yang lebih canggih, malware, dan banyak lagi. 

Oleh karena itu, organisasi memerlukan para ahli yang dapat melindungi sistem dari penggunaan AI yang berbahaya—dan berpotensi memanfaatkan AI untuk memitigasi ancaman.

8. Guru literasi AI

Sama seperti literasi komputer yang menjadi keterampilan mendasar pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, literasi AI akan menjadi hal yang sangat penting pada masa mendatang. Instruktur yang dapat mengajar individu tentang cara kerja, manfaat, dan tantangan AI semakin banyak bermunculan.

9. Pakar etika AI

Mengingat kemampuan GenAI yang luar biasa, terdapat kebutuhan yang jelas akan tenaga profesional yang dapat memastikan bahwa sistem ini dikembangkan dan digunakan secara etis, tanpa bias, dan dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial. 

Bagian dari tugas ahli etika AI adalah membuat dan menerapkan pedoman yang mengatur penggunaan sistem AI yang etis dan aman dalam suatu organisasi.

10. Petugas kepatuhan AI

Jika peran ahli etika adalah membentuk penggunaan AI yang etis, maka peran manajer kepatuhan adalah memastikan pedoman tersebut diikuti dengan benar. 

Selain itu, seiring dengan meningkatnya regulasi dan pengawasan seputar AI, organisasi akan membutuhkan profesional kepatuhan yang berdedikasi untuk memastikan bisnis mereka bertindak sesuai kerangka hukum.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024