Bos Apple Ingin Berinvestasi Lebih Banyak di Vietnam

Apple telah punya rekanan di negara tersebut.

Bos Apple Ingin Berinvestasi Lebih Banyak di Vietnam
Tim Cook, Chief Executive Officer Apple Inc., berbicara selama acara peluncuran iPad 6 di Lane Technical College Prep High School di Chicago, Illinois, AS, 27 Maret 2018. Shutterstock/John Gress Media Inc
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Apple ingin memperluas bisnisnya di Vietnam.
  • CEO Apple, Tim Cook, mengumumkan rencananya setelah kunjungannya ke Vietnam selama dua hari.
  • Apple ingin mengurangi ketergantungan rantai pasokannya pada Cina setelah gangguan pasokan selama pandemi menyebabkan kerugian hingga US$1 miliar per pekan.

Jakarta, FORTUNE - Apple ingin meningkatkan bisnisnya di Vietnam. Berdasarkan laporan media pemerintah Vietnam, pembuat ponsel pintar tersebut ingin memperluas hubungan bisnisnya dengan pemasok di negara tersebut.

Laman Fortune memberitakan, Rabu (17/4), bahwa CEO Apple Tim Cook mengumumkan rencananya untuk memperluas jaringan pemasoknya di Vietnam setelah kunjungannya ke Vietnam selama dua hari pada awal pekan ini.

Keputusan Apple untuk membangun pabriknya di Vietnam bertepatan dengan rencana jangka panjang dari pembuat iPhone tersebut untuk mengurangi ketergantungan rantai pasokannya pada Cina. Sebuah proses yang telah memakan waktu bertahun-tahun sejak gangguan rantai pasokan di era pandemi menyebabkan banyak masalah bagi Apple.

Puncaknya pada 2022 ketika sebuah pabrik milik salah satu pemasok utama Apple, Foxconn, ditutup karena wabah virus corona selama kebijakan Covid-19 diterapkan di Cina. Dengan kondisi tersebut, Apple sampai merugi hingga US$1 miliar per pekan. Pasokan 6 juta iPhone hilang dari pasaran karena penutupan pabrik tersebut.

Setelah kejadian itu, Apple perlahan mulai memindahkan rantai pasoknya ke negara lain di sekitar Cina. 

Memindahkan produksi dari Cina ke Vietnam

Sekarang tampaknya perusahaan tersebut telah menetapkan Vietnam sebagai salah satu negara tujuan untuk meningkatkan operasinya. Apple telah memproduksi beberapa produknya di Vietnam, termasuk Airpods dan Apple Watches.

Pada Desember, Apple memindahkan beberapa produksi iPad dari Cina ke Vietnam. Beberapa pemasok utama Apple, seperti Foxconn, yang berbasis di Taiwan, dan Luxshare, yang membuat iPhone dan headset Apple Vision Pro yang baru dirilis, juga memilih untuk memperkuat rantai pasokannya di Vietnam.

Menurut media pemerintah Vietnam, sejak 2019 Apple telah menanamkan modal hingga US$16 miliar untuk kepentingan manufaktur di negara tersebut.

Pergeseran Apple mencerminkan Amerika Serikat secara keseluruhan, ketika negara tersebut mengevaluasi kembali hubungan dagangnya dengan Cina atas apa yang mereka anggap sebagai praktik bisnis yang tidak adil.

Saat Tim Cook berada di Vietnam minggu ini, Presiden Joe Biden menjamu para pemimpin Asia lainnya di Gedung Putih, menjanjikan hubungan yang lebih erat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di seluruh dunia. 

Bertemu Presiden Joko Widodo

Setelah dari Vietnam, Tim Cook ke Indonesia, Rabu (17/4). Saat ini ia dan rombongan telah diterima oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara.

Pertemuan keduanya bakal membahas peluang raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu berInvestasi di Indonesia.

Rencana pertemuan Jokowi dan Cook itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, dan juga telah dibenarkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya