Jakarta, FORTUNE - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan kebutuhan penyediaan Data Center di Indonesia makin penting seiring dengan peningkatan jumlah pengguna internet.
“Namun, ukuran pusat data di Indonesia dengan 184 megawatt (MW) di tahun 2023 itu seperempat kapasitas data center milik Singapura yang mempunyai 707 MW. Sehingga kita memang masih perlu untuk melakukan optimalisasi infrastruktur,” kata dia ketika ditemui di Jakarta, Kamis (21/3).
Dari sisi konsumsi per kapita, pusat data di Indonesia mencapai 0,66 watt per kapita. Jika dibandingkan dengan Singapura, kapasitas pusat datanya 7,07 megawatt atau hampir 4 kali lipat kapasitas Indonesia.
Budi Arie menilai Indonesia masih harus bekerja keras memperbaiki ketertinggalannya dari negara tetangga. Dia menekankan pemerintah membutuhkan dukungan pemangku kepentingan, khususnya pelaku industri terkait.
“Dengan kondisi tersebut, kita terus mendukung untuk pertumbuhan pusat data. Kita juga berusaha menciptakan ranah permainan yang setara bagi pelaku industri nasional dalam menghadapi iklim ekonomi yang menantang,” ujarnya.
Potensi ekonomi digital dari data center
Pemerintah mendukung pertumbuhan ekosistem pusat data di Indonesia dan mengharapkan agar seluruh pusat data di Indonesia minimal memenuhi standar tier IV untuk menjawab kebutuhan ekonomi digital Tanah Air.
Keberadaan pusat data akan memberikan penambahan US$1,64 ke Produk Domestik Bruto Indonesia untuk setiap US$1 yang diinvestasikan dalam bidang teknologi dan informasi, “termasuk industri Data Center serta pembukaan kesempatan kerja hingga 44,5 juta lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Nilai perekonomian digital Indonesia sendiri pada 2022 mencapai US$77 miliar dan diproyeksikan mencapai US$360 miliar menurut laporan Structure Research, yang menunjukkan besarnya potensi industri data center untuk mendukung perkembangan perekonomian digital Indonesia.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kapasitas colocation di Jakarta diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat dari 152 MW menjadi 463 MW dalam periode 2023-2028.