Indosat Lepas Data Center Hijau ke BDx, Nilainya Rp2,65 T
Mengapa Indosat Ooredo Hutchison melakukan aksi itu?
Jakarta, FORTUNE - PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH) melepas pusat data kepada BDx Indonesia, perusahaan kongsi IOH, BDx Data Centers (BDx), dan Lintasarta. Nilai transaksi akusisi itu sebesar Rp2,65 triliun.
Tiga perbankan (BCA, Bank Permata, dan Bank Bukopin) menyalurkan fasilitas pinjaman kepada BDx Indonesia. FTI Capital Advisors pun bertindak sebagai penasihat finansial bagi Indosat.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan transaksi tersebut mempererat kemitraan Indosat dan BDx yang bermula sejak 2022. "Ini menegaskan dedikasi kami untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan mendorong evolusi Indosat dari Telco menjadi TechCo," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (10/1).
Akuisisi itu mencakup portofolio carrier-neutral clocation dan edge sites di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang. Ditambah dengan 10 lokasi strategis yang terhubung ke enam kabel laut domestik dan lima kabel laut internasional.
Dengan transaksi ini, BDx Indonesia memiliki kapasitas TI dengan total lebih dari 150 MW+ di Indonesia melalui sepuluh fasilitas kolokasi, termasuk fasilitas baru yang tengah dibangun di kawasan seputar Jakarta sebesar 15 MW. Itu diprediksi siap beroperasi pada kuartal IV 2024.
Selain itu, BDx Indonesia juga akan memiliki hyperscale campus sebesar 100 MW di Suryacipta, Jakarta Timur, dan carrier-neutral edge site di pulau-pulau besar Indonesia yang dibangun sesuai spesifikasi desain ramah lingkungan.
"Dengan perluasan portofolio ini, kami siap menjadi mitra pilihan untuk digitalisasi di Indonesia," kata CEO BDx, Mayank Srivastava.
Adapun, BDx Indonesia telah memperluas dan meningkatkan empat pusat data di Jakarta dan Jawa Barat yang dipindahkan pada 2022. Salah satu lokasi siap menampung beban kerja artificial intelligence yang berkepadatan tinggi. Situs itu didukung oleh pembangkit listrik tenaga air yang juga dilengkapi dengan teknologi pendinginan cair.
BDx Indonesia menyebut, mayoritas lokasi berpotensi ekspansi yang signifikan, baik pada bangunan maupun lahan. Lebih jauh lagi, lokasi situs di Batam dapat dikembangkan demi menyerap potensi permintaan berlebih dari Singapura. Pengembangan portofolio-portofolio yang sudah ada itu akan berlandaskan standar operasional BDx global.
Ekosistem terintegrasi yang BDx Indonesia bangun juga akan bertambah sekaligus terhubung dengan sejumlah penyedia cloud, jaringan pengiriman konten, dan perusahaan finansial digital lewat internet exchange, cloud, dan private interconnects.