Jakarta, FORTUNE - Meta meluncurkan pembaruan pada perangkat realitas virtual dan kacamata pintar Ray Ban milik perusahaan pada Rabu (25/9). Hasil inovasi tersebut melampaui batas pengaplikasian teknologi kecerdasan buatan (AI) yang biasanya hanya disematkan pada komputer atau smartphone.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, turut memamerkan Orion, prototipe kacamata yang hari ini diklaim sebagai yang tercanggih di dunia.
"Tantangan teknis untuk membuatnya sungguh gila," kata Zuckerberg di kantor pusat Meta di Menlo Park, California, seperti dikutip dari Fortune, Jumat (27/9).
Selain berinteraksi dengan suara, aktivitas mengetik, atau gerakan tangan, Orion memiliki "antarmuka saraf berbasis pergelangan tangan" — yang memungkinkan Anda mengirim sinyal dari otak ke perangkat, menggunakan gelang yang menerjemahkan sinyal saraf menjadi perintah digital.
Zuckerberg tidak mengungkapkan tanggal rilis resmi Orion.
Sebagai bagian dari pembaruan model Llama, orang-orang kini dapat berinteraksi dengan Meta AI melalui pembicaraan, dengan suara dari selebritas seperti John Cena, Judi Dench, dan Awkwafina.
“Ini merupakan kelanjutan dari nilai dan ide yang telah kami bawa ke aplikasi dan teknologi yang telah kami bangun selama 20 tahun pertama Meta,” kata Zuckerberg.
Pembaruan AI yang ditujukan untuk para influencer memungkinkan mereka untuk membuat versi AI diri mereka sendiri untuk berinteraksi dengan penggemar.
Pembaruan AI lainnya termasuk terjemahan langsung. Ketika mendemonstrasikan inovasi perusahaan, Zuckerberg, sembari berkacamata, berbicara dalam bahasa Inggris kepada seniman bela diri campuran asal Meksiko, Brandon Moreno, dan membalas dalam bahasa Spanyol. Percakapan tersebut diterjemahkan secara langsung.
Jangkauan yang bakal lebih luas
Meta AI kini memiliki 500 juta pengguna. Jeremy Goldman dari firma riset Emarketer menyebut angka itu mengejutkan.
“Meta telah berubah dari sekadar perusahaan media sosial menjadi pusat kekuatan AI. Langkah Zuckerberg untuk melibatkan pesohor bukan hanya untuk bersenang-senang — ini merupakan tantangan langsung bagi OpenAI, dengan penekanan pada utilitas di dunia nyata,” kata Goldman.
Meta, yang memperkenalkan Quest 3 tahun lalu, juga memamerkan versi kacamata VR yang lebih murah — 3S — yang harganya US$299. Quest 3 reguler harganya US$499. S3 akan mulai dijual pada 15 Oktober.
"Meta secara agresif mengalahkan Vision Pro Apple untuk mendominasi pasar AR/VR kelas menengah," kata Goldman. Kacamata VR tersebut, yang dirilis awal tahun ini setelah banyak diantisipasi, harganya US$3.500.
Sementara kacamata VR telah menjadi berita utama, kacamata Ray Bans augmented reality ternyata menjadi gebrakan yang tidak terduga bagi Meta. Perusahaan tersebut belum mengungkapkan angka penjualan, tetapi Zuckerberg bahwa kacamata tersebut telah menjadi kejutan dan sesuai yang diharapkan— sebagian berkat AI."
Zuckerberg mengatakan bahwa Meta tampaknya telah mengatasi masalah pasokan yang mengganggu Ray Bans beberapa bulan lalu karena permintaan yang tinggi.
"Kacamata ini merupakan bentuk yang sempurna untuk AI," kata Zuckerberg.
Kacamata tersebut, memungkinkan asisten AI, melihat apa yang dilihat penggunannya, mendengar apa yang didengar, dan membantu Anda menjalani kegiatan hari-hari.
Misalnya, Anda dapat meminta kacamata untuk mengingatkan di mana Anda parkir atau untuk mengambil belanjaan, melihat tumpukan buah, dan menemukan resep smoothie, atau membantu memilih pakaian pesta.
Meta—yang berganti nama dari Facebook pada 2021—masih menghasilkan hampir seluruh pendapatannya dari iklan. Pada kuartal terakhirnya, 98 persen dari pendapatannya yang lebih dari US$39 miliar berasal dari iklan. Pada saat yang sama, perusahaan tersebut berinvestasi besar dalam AI dan apa yang Zuckerberg lihat sebagai platform komputasi generasi berikutnya seperti headset VR dan kacamata AR.