Jakarta, FORTUNE - Meta dilaporkan sedang menguji coba Iklan yang tidak dapat dilewatkan pada feed aplikasi media sosial Instagram.
Laman Fortune mewartakan, Rabu (5/6), bahwa iklan semacam itu telah muncul pada sejumlah pengguna. Saat Anda menggulirkan halaman ke arah bawah, maka Anda akan menemukan apa yang disebut situs sebagai jeda iklan. Pengguna akan terkunci beberapa detik dan terpaksa menonton iklan tersebut untuk bisa kembali menggulirkan halaman.
Iklan yang tidak dapat dilewatkan adalah hal yang lumrah pada platform YouTube, namun ini adalah pertama kalinya iklan tersebut dimasukkan ke dalam saluran media sosial berformat scrolling seperti Instagram.
Sebelumnya, Instagram telah memiliki iklan pada bagian reels selama beberapa waktu, tapi iklan tersebut masih bisa dilewatkan.
Pengguna yang mengklik ikon informasi di samping iklan akan melihat pesan yang berbunyi, “Anda melihat jeda iklan. Jeda iklan adalah cara baru untuk melihat iklan di Instagram. Terkadang Anda mungkin perlu melihat iklan sebelum melanjutkan penjelajahan.”
Uji coba terbaru ini mendapatkan respons negatif dari para pengguna.
“Saya sangat membenci 'fitur' baru ini—fitur ini terlihat di hadapan Anda dan bagi saya, terasa seperti keputusan bisnis yang buruk,” demikian komentar seorang pengguna Instagram pada forum internet, Reddit.
Instagram ingin berikan manfaat baru kepada pengiklan
Kepada The Verge, juru bicara Instagram, Matthew Tye, membenarkan bahwa platform tersebut memang sedang melakukan mengetes jeda iklan tersebut.
Dalam keterangannya, Tye mengatakan akan segera memberikan pembaruan (update) untuk Instagram jika uji coba ini berhasil. Menurutnya, uji coba iklan ini dilakukan sebagai bentuk manfaat baru bagi para pengiklan.
Instagram juga melengkapi uji coba ini dengan sejumlah keterangan tertulis. Pengguna yang mengklik ikon ads akan menjumpai informasi bahwa jeda iklan tersebut merupakan cara baru untuk melihat iklan pada Instagram.
“Terkadang Anda mungkin perlu melihat iklan sebelum dapat terus menjelajah,” kata dia lewat keterangannya.
Instagram hampir tidak mengalami kerugian finansial. Pada April, pengajuan ke pengadilan menunjukkan divisi Meta telah menghasilkan lebih banyak uang dari iklan dibandingkan dengan YouTube.
Pada 2020, terlihat bahwa Instagram menghasilkan pendapatan iklan sebesar US$22 miliar, sementara YouTube US$19,7 miliar. Sementara pada 2019, Instagram menghasilkan US$17,9 miliar, dan YouTube US$15,1 miliar.
Instagram menyumbang sekitar sepertiga pendapatan Meta. Itulah sebabnya perusahaan berupaya meningkatkan pendapatan dari kanal tersebut.