Kepopuleran kecerdasan buatan/artificial intelligent (AI) yang semakin pesat seolah menjadikannya teman dekat bagi manusia. Pasalnya, kemampuan yang dimiliki AI sudah cukup banyak membantu meningkatkan produktivitas.
Banyak pengguna di sejumlah negara menjadi pengguna aktif AI dalam keseharian mereka. Bahkan, di Indonesia sendiri, penggunaan AI terbilang sangat tinggi, dan mampu membuat Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna AI terbanyak di dunia.
Dirangkum dari statistik WriterBuddy, dalam kurun waktu satu tahun pada periode September 2022 s.d. Agustus 23, terdapat sebanyak 24 miliar kunjungan pada 50 platform AI, dengan rata-rata pertumbuhan bulanan mencapai 236,3 juta kunjungan.
Penasaran mana saja negara yang menyumbang jumlah kunjungan terbanyak? Simak rangkuman Fortune Indonesia berikut ini!
1. Amerika Serikat
Dari 24 miliar kunjungan selama periode penelitian yang dilakukan WriterBuddy, Amerika Serikat memuncaki daftar ini, dengan catatan 5,5 miliar kunjungan, dan menyumbang 22,62 persen dari keseluruhannya.
Walaupun jumlah penduduk di negara ini masih di bawah China dan India, angka yang dicatatkan Amerika Serikat tentunya bukanlah sebuah hal yang mengejutkan, mengingat di sini adalah pusatnya teknologi dunia.
2. India
Setelah Amerika Serikat, ada India yang menempati posisi kedua karena menyumbang sebanyak 2,1 miliar kunjungan, atau 8,52 persen dari keseluruhan kunjungan.
India memiliki jumlah penduduk sebesar 1,4 miliar, menjadikannya negara dengan penduduk terbesar kedua di dunia setelah China. Selain karena jumlah penduduknya yang sangat besar, India juga sangat berpotensi dalam pasar teknologi.
Saat ini, negara ini telah memperlihatkan salah satu kemampuannya sebagai salah satu pengekspor layanan IT dan BPO terbesar di dunia, melansir EY.
Menariknya, China justru tidak masuk ke dalam daftar. Dikabarkan, sang raksasa teknologi ini sedang mengembangkan AI versi bahasa China.
3. Indonesia
Indonesia berada di posisi ketiga dalam daftar negara dengan pengguna AI terbanyak di dunia, mewakili 1,4 miliar dari keseluruhan jumlah kunjungan, atau dengan persentase 5,60 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin terbuka dan antusias terhadap penggunaan AI dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Filipina
Di bawah Indonesia, ada tetangga dekat, Filipina, yang menduduki peringkat keempat. Filipina menorehkan jumlah kunjungan sebanyak 1,3 miliar, atau 5,25 persen.
Selama beberapa tahun terakhir, jumlah pengguna internet di negara ini selalu menunjukkan tren kenaikan.
Statista melaporkan bahwa Filipina akan terus mengalami kenaikan jumlah pengguna internet hingga tahun 2028, mencapai lebih dari 93 juta orang.
5. Brazil
Hanya memiliki selisih yang sangat tipis, Brazil mengekor di belakang Filipina dengan persentase 5,22 persen dari keseluruhan kunjungan, atau sebanyak 1,3 miliar.
Negeri Samba menjadi wakil dari Benua Amerika Latin dalam kategori negara dengan pengguna AI terbanyak, bahkan juga melampaui statistik negara di benua lain, seperti Britania Raya dan Jepang.
6. Britania Raya
Dengan angka kunjungan sebanyak 665 juta, Britania Raya menempati posisi ke-6 dalam daftar ini.
Dalam hal ini, pemerintah Inggris telah mengucurkan dana sebanyak £17 juta untuk membuat beasiswa seputar AI dan data science, sehingga dapat membantu anak muda yang kurang mampu, termasuk perempuan, orang berkulit hitam, dan penyandang difabel.
Langkah yang dilakukan Inggris tentunya menunjukkan bahwa pemerintah dengan sangat terbuka mendukung perkembangan AI, dan bahkan mendorong masyarakatnya untuk mempelajari AI secara lebih mendalam.
Beberapa tahun ke depan, Britania Raya diprediksi akan memiliki jumlah pengguna AI dengan jumlah yang jauh lebih besar.
7. Jepang
Negeri Samurai menjadi negara Asia keempat yang masuk dalam daftar negara dengan pengguna AI terbanyak.
Jepang menymbang 642 juta kunjungan dan menempatkannya pada posisi ke-7, tepat di bawah Britania Raya.
Dalam hal teknologi, tentu Jepang adalah salah satu negara pelopor teknologi di dunia.
Penggunaan AI di Jepang membawa banyak manfaat, seperti peningkatan efisiensi, kualitas hidup, dan peluang baru bagi penduduknya.
Setelah Jepang, ada sejumlah negara lain yang juga menyumbang total keseluruhan kunjungan, yaitu Jerman, Meksiko, Kanada, Perancis, dan lainnya.