AC Ventures & Coinbase Suntik Dana US$11 Juta Startup Kripto Reku

Reku bakal menambah tim dan memperluas penawaran.

AC Ventures & Coinbase Suntik Dana US$11 Juta Startup Kripto Reku
Founder Reku. Dok/AC Ventures.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Reku berhasil mengantongi pendanaan seri A senilai US$11 juta atau lebih dari US$163 miliar yang dipimpin oleh AC Ventures, serta partisipasi dari Coinbase Ventures dan Skystar Capital. Perusahaan rintisan platform pertukaran aset kripto ini optimistis terhadap prospek industri dalam negeri.

Dalam siaran persnya, Kamis (15/9), Reku—yang sebelumnya bernama Rekeningku.com—mengeklaim menawarkan kepada pengguna biaya terendah di pasar Indonesia. Platform ini dibangun secara in-house, dan telah disempurnakan dalam lima tahun terakhit dengan mempertimbangkan keamanan secara maksimun.  

Reku menyebut hanya menyediakan token yang memiliki reputasi baik, kredibel, serta memiliki likuiditas cukup. Itu demi memberikan keamanan ekstra bagi para pengguna.

Meskipun putaran ini merupakan penggalangan dana institusional pertamanya, Reku menghasilkan nilai transaksi bruto senilai US$3 miliar atau lebih dari Rp44 triliun pada tahun lalu.

Menurut Co-Founder dan CEO Reku, Sumardi Fung, perusahaan telah mengamati soal perilaku baik pengguna kripto di Indonesia selama masa tren pasar naik (bullish) maupun turun (berasih). DIa menyebutkan pengetahuan soal siklus itu memungkinkan perusahaan membangun platform yang teruji sehingga mampu menanggung sentimen pasar apapun.

“Bukan rahasia lagi jika mata uang kripto telah melonjak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun terdapat beberapa kemunduran ekonomi makro, seperti pandemi dan resesi 2022, permintaan lokal tetap tangguh,” ujar Sumardi.

Menurutnya, Reku akan memanfaatkan modal baru ini untuk menambah anggota tim baru, serta meluncurkan penawaran baru kepada basis pengguna.

Misi Reku

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Pedrosek

Pengguna aset kripto di Indonesia masih menghadapi banyak masalah, kata Rumadi. Dia menyebut aset kripto merupakan kelas investasi yang rumit untuk dipahami. Bagi siapapun yang ingin masuk ke dalamnya, perlu memiliki panduan dan kepercayaan yang cukup pada platform yang digunakan.

“Kami bertujuan untuk membantu mereka mencapai hal tersebut dengan Reku, dan menawarkan mereka perlindungan semaksimal mungkin sebelum membiarkan mereka membeli dan menjual dengan murah dan aman di platform,” ujarnya.

Chief Compliance Officer Reku, Robby, menambahkan perusahaan memasukkan kepatuhan terhadap Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta keamanan ke dalam setiap fitur di platform.

Menurutnya, Reku memiliki filosofi keamanan dan keramahan pengguna secara maksimal, serta berikhtiar untuk mempertahankan pasar yang sepenuhnya adil dan transparan.

Sementara, Pendiri dan Managing Partner AC Ventures, Michael Soerijadji, menyatakan perusahaan antusias untuk memimpin investasi ini ke Reku.

“Dengan pengalaman pengguna yang intuitif, biaya terendah di pasar, dan tim kepemimpinan yang hebat, kami yakin Reku akan memperkuat kepemimpinannya dalam industri mata uang kripto yang dinamis di Indonesia,” kata Michael dalam kesempatan sama.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina