Survei: Penasihat Keuangan Positif ke Kripto Meski Pasarnya Lesu

Bitcoin diprediksi melejit dalam lima tahun mendatang.

Survei: Penasihat Keuangan Positif ke Kripto Meski Pasarnya Lesu
Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bitwise Asset Management, perusahaan manajer investasi aset kripto, dan VettaFi, platform ETF, baru saja meluncurkan laporan yang menunjukkan optimisme para penasihat keuangan Amerika Serikat terhadap aset kripto di tengah kondisi pasar kripto yang loyo.

Laporan bertajuk “Bitwise/Vettafi 2023 Benchmark Survey of Financial Advisors Attitudes Toward Crypto Assets” itu menunjukkan 90 persen responden yang berposisi sebagai penasihat keuangan mengaku sering menerima pertanyaan dari kliennya tentang pengalokasian kripto dalam portofolio investasi.

Pertanyaan klien itu berbunyi: “Haruskah saya mempertimbangkan investasi di kripto?”

Bahkan, dilansir Bitcoin.com, Jumat (27/1), 59 persen penasihat keuangan mengatakan sebagian kliennya berinvestasi pada aset kripto meski tanpa mendapat masukan dari mereka.

“Survei ini mengingatkan bahwa aset kripto adalah salah satu peluang pengembangan bisnis terbaik di pasar penasihat keuangan,” kata Chief Investment Officer Bitwisse Asset Management, Matt Hougan, dalam rilis pers resmi. Menurutnya, para penasihat keuangan menganggap 2023 sebagai tahun untuk meraih peluang investasi aset kripto.

15 persen responden penasihat keuangan menyatakan masih mengalokasikan aset kripto ke dalam portofolio investasi kliennya.

Optimisme kripto

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Terlepas dari koreksi pasar saat ini, para penasihat keuangan ini juga menganggap prospektif aset kripto di masa mendatang. Buktinya, 60 persen responden menaksir positif kenaikan Bitcoin pada lima tahun mendatang. Namun, untuk tahun ini, 63 persen responden memproyeksikan aset berkode BTC itu masih akan turun.

Dari segi aset, 41 persen responden mengaku condong menebus Bitcoin, dan hanya 20 persen responden yang memilih Ethereum. Tetapi, para penasihat keuangan itu memperkirakan nilai dua aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut akan naik.

“Para penasihat keuangan dan kliennya terus ingin mempelajari lebih lanjut tentang investasi aset kripto meskipun terjadi volatilitas pada 2022. Bagi mereka yang memiliki fokus jangka panjang, minat akan tetap tinggi,” ujar Head of Research Vettafi, Todd Rosenbluth.

Studi Bitwise dan VettaFi ini disusun berdasar atas jajak pendapat terhadap 491 penasihat keuangan AS, termasuk penasihat investasi terdaftar independen, perwakilan broker-dealer, perencana keuangan, dan perwakilan wirehouse dari seluruh A.S, pada 25 November 2022 sampai 6 Januari 2023.

Mengutip data dari Investing.com, harga Bitcoin pada Desember 2022 mencapai US$16.537, turun 64,2 persen dari US$46.219 pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Namun, memasuki Januari tahun ini, harga Bitcoin bertengger pada US$23.051.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024