AFSI Optimis Startup Syariah Raih Pendanaan di Tengah Tech Winter

Segmen halal jadi daya tarik investor

AFSI Optimis Startup Syariah Raih Pendanaan di Tengah Tech Winter
Ilustrasi Islamic Economy. (ShutterStock/imrankadir)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) meyakini perusahaan rintisan atau Startup Syariah nasional masih akan terus berkembang. Bahkan, startup syariah diyakini masih akan mendapatkan suntikan dana di tengah fenomena tech winter yang terjadi di dunia. 

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya saat menghadiri Halal Super Angels (HASAN) Demo Day Jakarta 2024. Seperti diketahui, tech winter ini kerap digambarkan sebagai kondisi kelam perusahaan startup lantaran tidak mampu mendapatkan pendanaan dari investor. Bahkan, tak sedikit startup yang harus gulung tikar. Berdasarkan data DailySocial, pendanaan startup Indonesia mengalami penurunan 33,19 persen di 2023 yang mencapai US$2,85 miliar. 

“Memang beberapa venture capital atau lembaga keuangan sedang menahan diri, karena ketidakpastian global ekonomi, tapi saya yakin investor ritel masih banyak yang melihat peluang untuk support start up halal. Peluang investasi itu juga bisa datang karena fear. Dalam beberapa tahun mendatang, industri halal pun kan semakin berkembang,” ujar Ronald di Jakarta, Rabu (7/8).

Segmen halal jadi daya tarik investor

ShutterStock/JOAT

Menurutnya startup yang menggarap segmen halal masih menjadi daya tarik bagi investor. Untuk itulah, pihaknya bersama HASAN Venture Capital & Accelerator (HASAN VC), berkolaborasi dengan, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta Bank Indonesia (BI) menggelar demo yang menampilkan 18 startup halal, baik dari Indonesia, Malaysia, maupun Singapura.

Tak tanggung-tanggung, HASAN Demo Day Jakarta 2024 juga dihadiri oleh lebih dari 200 investor potensial dari berbagai belahan dunia. Putu Rahwidhiyasa selaku Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS menyampaikan, startup dan bisnis syariah yang inovatif sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing Indonesia di kancah global. 

“KNEKS berkomitmen mendukung acara ini dan mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, serta mengajak untuk bersama-sama memperkuat ekosistem Startup Halal di Indonesia,” kata Putu.

Ini sejumlah inovasi 18 startup

Ilustrasi ekosistem syariah. (ShutterStock/P.Kasipat)

Dalam menyampaikan dukungannya, Rifki Ismal selaku Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) BI menuturkan, acara ini membuka peluang bagi UKM untuk mengakses pendanaan dari para investor yang hadir.

“Bank Indonesia secara konsisten mendorong pengembangan digitalisasi UKM yang bergerak pada sektor ekonomi keuangan syariah, sehingga terwujud ekosistem ekonomi keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan.”

Para startup yang tampil pada Demo Day 2024 menghadirkan beragam inovasi yang menjawab kebutuhan unik gaya hidup halal. Mulai dari studio animasi dan periklanan, aplikasi pembelajaran Al-Quran berbasis kecerdasan buatan, aggregator takaful berbasis teknologi, hingga aplikasi khusus untuk penyandang disabilitas. Inovasi-inovasi ini tidak hanya relevan dengan tren pasar saat ini, tetapi juga sejalan dengan strategi nasional dan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya