Judi Online jadi "Biang Kerok" Pinjaman Macet di Pinjol

Indef: Masyarakat banyak gunakan dana pinjaman untuk judi.

Judi Online jadi "Biang Kerok" Pinjaman Macet di Pinjol
ilustrasi judi slot (unsplash.com/Aidan Howe)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus berupaya untuk memberantas segala praktek bisnis judi online. Selain merusak keuangan masyarakat, judi online nyatanya menjadi salah satu penyebab pinjaman macet di fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjol. 

Hal tersebut diungkapkan Peneliti Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda saat diskusi "Bahaya Pinjaman Online Ilegal bagi Penduduk Usia Muda" di Jakartan (11/9). Ia bahkan mengatakan, masyarakat yang kecanduan judi online bisa terus menerus melakukan pinjaman di pinjol. 

"Bisa jadi judi online ini sebagai katalisator pinjaman online yang macet dan bermasalah. Jadi saya tekankan sekali lagi judi online ini bisa menjadi penyebab," ungkap Nailul Huda.

PPATK catat 69,9 juta transaksi terkait judi online 

Kantor PPATK. (kai.or.id)

Nainul juga mengungkapkan, data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat ada 69,9 juta transaksi yang terkait dengan judi online dengan nominal sebesar Rp69,6 triliun. Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat rata-rata kredit macet di Pinjol untuk usia 19-34 tahun mencapai Rp2,22 juta perbulannya pada 2022 lalu. 

"Saya rasa banyak sekali masyarakat kita yang judi online, kalah, terus mereka akhirnya pinjam di pinjol, dan uangnya untuk apa? Ya untuk main lagi," kata Nainul. 

Sementara itu, penyaluran pinjaman dari pinjol terus naik. OJK mencatat nilai outstanding pinjaman masyarakat di fintech peer to peer (P2P) lending pada Juli 2023 sebesar Rp 55,98 triliun. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) sedikit meningkat menjadi 3,47 persen di Juli 2023. Naik bila dibandingkan dengan posisi Juni 2023 sebesar 3,29 persen. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024