TikTok Tanggapi Isu Akuisisi Agen Travel Online Indonesia

TikTok membantah kabar akuisisi itu.

TikTok Tanggapi Isu Akuisisi Agen Travel Online Indonesia
Ilustrasi aplikasi TikTok (Unsplash/@solenfeyissa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jejaring media sosial berbasis video pendek, TikTok, buka suara menyoal isu Akuisisi perusahaan agen Travel daring di Indonesia.

Sebelumnya, media massa melaporkan isu perihal rencana TikTok masuk ke jasa terkait rekreasi lewat layanan pihak ketiga di Indonesia. Bahkan, sejumlah media menyimpulkan bahwa TikTok akan mengambil alih platform OTA lokal.

Juru Bicara TikTok membantah kabar itu. "Tidak ada rencana untuk mengakuisisi OTA (online travel agent) lokal," ujarnya saat dihubungi oleh Fortune Indonesia, dikutip pada Rabu (17/7).

Adapun, kabar itu dilansir dari laporan SCMP berdasarkan keterangan narasumber berbasis di Indonesia yang meminta identitasnya dirahasiakan karena inisiatif itu belum dipublikasi.

"TikTok berencana merambah ke kategori rekreasi, yang memungkinkan pengguna memperoleh kupon untuk penerbangan dan hotel yang disediakan oleh penyedia layanan pihak ketiga," demikian keteranganna, dikutip dari SCMP, Rabu.

Keterangan itu didukung oleh pembukaan hampir 30 lowongan terkait bisnis layanan lokal TikTok di Singapura, Jakarta, dan Bangkok.

Media Tiongkok 36Kr yang dilansir oleh SCMP pun melaporkan, pemilik restoran dan pegadang di Indonesia dan Thailand didorong untuk bergabung dalam program "Layanan Lokal TikTok".

Sebelumnya, TikTok pernah mengatakan bahwa operasi layanan lokal mereka di Indonesia dan Thailand masih dalam tahap pengujian. Dus, hanya sejumlah pengguna saja yang bisa mengakses penawaran lokal dari para mitra lokal di linimasanya.

Selain kabar terkait ekspansi horizontal ke layanan rekreasi, TikTok pun disebut berniat bekerja sama dengan operator pihak ketiga untuk menyediakan layanan lokal berdasarkan permintaan (on-demand services) seperti pengiriman makanan. 

Jika hal itu benar-benar dilakukan, maka itu menunjukkan upaya ByteDance, induk usaha TikTok, memperluas aliran pendapatan dengan masuk ke layanan lokal sesuai permintaan dan belanja daring. Itu mengikuti langkah mereka di Cina melalui Douyin.

Dikutip dari SCMP, Douyin telah disiapkan untuk menantang pemimpin pasar layanan ODS lokal, Meituan. Douyin sendiri memungkinkan pengguna mendapatkan kupon dan memakai layanan ODS melalui aplikasi, didukung oleh konten video pendek dan streaming.

Dengan investasi TikTok di Tokopedia, yang juga bagian dari ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) alias induk usaha Gojek, hal tersebut bukan tak mungkin dilakukan.

Related Topics

TikTokTravelAkuisisi

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil