Apiary Academy Dorong Peningkatan Bisnis Lewat Penggunaan Teknologi AI
Teknologi AI tingkatkan bisnis memenuhi kebutuhan pasar.
Jakarta, FORTUNE – Apiary Academy, ekosistem pendidikan yang fokus membantu profesional dan organisasi menavigasi dunia kerja, mengungkapkan pentingnya integrasi Teknologi AI (Artificial Intelligence) ke dalam manajemen produk. Dengan begitu, pelaku Bisnis bisa naik tingkat dalam memenuhi kebutuhan pasar.
Co-Founder dan CEO Apiary Academy, Jessica Casey Jaya, mengatakan bahwa penguasaan teknologi AI harus dilakukan oleh para pelaku usaha, khususnya yang bergerak di sektor digital, agar bisa terus beradaptasi dengan iklim bisnis yang dinamis.
“Kami berkomitmen untuk membawa industri ini ke level yang lebih tinggi dengan menyediakan platform yang mampu menjawab kebutuhan akan pengetahuan praktis tentang AI dan pengembangannya dalam produk digital,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (25/9).
Survey McKinsey di tahun 2023 menunjukkan, 50 persen responden global sudah mengadopsi teknologi AI, setidaknya di satu unit bisnis mereka sejak 2022. Hal ini pun menunjukkan adanya peningkatan lebih dari dua kali lipat dari hasil survey tahun 2017.
Menurutnya, mayoritas penggunaan teknologi AI fokus optimasi kegiatan operasional, perancangan produk baru, analisis layanan pelanggan, dan peningkatan kualitas produk.
Pemahaman para pelaku usaha digital pada pemanfaatan teknologi AI, kata Jessica, makin krusial, karena kondisi bisnis teknologi yang bergerak cukup dinamis di Indonesia. “Situasi global seperti perang atau pandemi membuat bisnis teknologi cenderung ‘wait and see’. Tapi ini nggak bisa digeneralisir juga, karena ada beberapa yang memang lesu, sementara banyak juga yang naik,” katanya.
Indonesia Product Conference 2024
Untuk menpercepat adopsi teknologi AI oleh pelaku usaha, Apiary Academy berinisiatif menghadirkan sebuah event bertajuk Indonesia Product Conference (IPC) 2024, yang mengusung tema ‘Evolution of Product Management: Trends, Challenges and Opportunities to Develop and Grow Digital Products in 2024 and Beyond’.
Menurutnya, lewat ajang yang sudah digelar untuk ketiga kalinya ini, para pelaku bisnis difasilitasi untuk bisa memiliki wawasan praktis tentang perkembangan terbaru di dunia bisnis, sehingga mampu menerapkan strategi inovatif dalam pemanfaatan teknologi AI dalam bisnis mereka.
Tak hanya sekadar wawasan, namun acara ini juga memberikan kesempatan para pelaku bisnis untuk bisa berjejaring dengan para pelaku bisnis lain, bahkan bisa mempresentasikan ide bisnis berbasis AI mereka di depan para ahli dan investor.
"IPC 2024 adalah wujud komitmen kami untuk menjawab kebutuhan para profesional yang ingin memahami dan menerapkan AI dalam pengembangan produk mereka,” ujar Jessica.