APJII Minta Pemerintah Stop Sementara PDNS 2 Selama Pemulihan Data
Pemulihan tak bisa tergesa-gesa agar bisa komprehensif.
Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta pemerintah menghentikan sementara operasi sistem layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, setelah mengalami serangan ransomware beberapa waktu lalu.
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, mengatakan bahwa rekomendasi ini diajukan seiring pemulihan pusat data tersebut. “Seluruh tenant agar mengosongkan PDNS hingga evaluasi dan peningkatan keamanan selesai dilakukan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7).
Menurutnya, pemulihan PDNS dari serangan ransomware tak bisa tergesa-gesa, karena pemerintah perlu mengevaluasi seluruh sistem keamanan siber di PDN. Sedangkan, pemerintah juga perlu meningkatkan protokol keamanan secara signifikan, agar kejadian serangan serupa bisa dicegah di masa depan.
Siap tak populis
Arif juga mengatakan bahwa pemerintah harus siap mengambil langkah yang tak populis, seperti penundaan peluncuran PDN yang baru. Hal ini sebaiknya dilakukan sambil menunggu hasil audit keamanan yang menyeluruh sambil menerapkan berbagai langkah mitigasi.
“Termasuk memperbarui arsitektur operasional dan proses bisnis dengan standar keamanan yang lebih tinggi dan mengadopsi pendekatan arsitektur cloud yang tidak rentan terhadap serangan,” katanya.
Selain itu, pemerintah dapat untuk melibatkan pihak ketiga seperti ahli dan komunitas internet dalam pengawasan pengelolaan data.
Kolaborasi
Untuk pemulihan PDN, pemerintah perlu bekerjasama dengan komunitas internet–seperti APJII–meski sekadar memberikan masukan soal keamanan siber. Dengan demikian, semua aspek penting keamanan siber bisa terakomodir.
"Komunitas dan pegiat internet perlu diajak berkomunikasi untuk memberikan masukan bahwa semua aspek keamanan data diperhatikan dengan seksama dan mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Arif.
Apresiasi
APJII mengapresiasi keputusan Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Komifo, Semuel Abrijani Pangerapan yang mundur dari jabatannya. “Keputusannya untuk mundur menunjukkan tanggung jawab moral yang patut diapresiasi. Namun kami perlu menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh,” ujarnya.
Semuel menyatakan pengunduran dirinya dalam konferensi pers, kamis (4/7). Meski begitu, ia tetap akan berkomitmen pada tranformasi digital di Indonesia dan berencana akan terus bekontribusi pada pengembangan industri digital Tanah Air.
"Saya akan fokus pada transformasi digital di Indonesia. Membangun Indonesia bukan hanya tugas pemerintah, saya juga berasal dari swasta. Jadi, saya akan kembali ke asal saya," ujarnya dalam konferensi pers.