Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi keuangan, PT Espay Debit Indonesia Koe–atau yang dikenal dengan DANA–mengungkapkan tiga pendekatan yang dilakukan untuk memitigasi potensi Kejahatan Siber yang mengancam ekosistem ekonomi digital Indonesia. Dengan optimalisasi fitur DANA Protection, fitur ini akan mengedukasi pengguna, dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara, mengatakan perusahaan berkomitmen pada kemanan digital ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada layanan DANA. “Komitmen ini kami bangun dengan memegang teguh tiga prinsip utama kami, yaitu trusted, friendly, accessible,” ujarnya dalam acara Dialog DANA, Kamis (26/9).
Menurutnya, keamanan menjadi faktor utama yang mendorong kepercayaan masyarakat untuk menggunakan dompet digital. Bahkan, keamanan menjadi bagian integral untuk memperluas akses, hingga menciptakan ekosistem ekonomi digital yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk menjembatani inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat melalui inovasi-inovasi teknologi,” kata Vince.
Fitur DANA Protection
Melalui fitur DANA Protection, pengguna bisa melakukan deteksi dini lewat ‘Scam Checker’, yang memungkinkan pengguna mengecek keabsahan nomor, akun media sosial, nomor rekening bank, hingga tautan yang tidak diketahui oleh pengguna. Selain itu, adaanya fitur ‘Aduan Nomor’ memungkinkan pelacakan pemilik nomor-nomor yang terindikasi penipuan.
DANA Protection juga menyediakan fitur peningkatan keamanan akun bagi pengguna, dengan melihat rekomendasi dari ‘Security Suggections’. Hal ini mencakup penggantian PIN secara berkala, mengaktifkan Passkey, menambah pertanyaan keamanan untuk verifikasi, mengaktifkan autentikasi wajah DANA VIZ, hingga izin lokasi.
Sementara, untuk perlindungan data dan transaksi, perusahaan siap memberikan jaminan penggantian uang hingga 100 persen, jika ada transaksi yang tidak dilakukan oleh pengguna atau pemilik akun dan terjadi hanya dalam 60 hari terakhir. Namun, hal ini diterapkan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
Edukasi pengguna
Upaya lain untuk memitigasi kejahatan siber adalah edukasi pengguna. Langkah ini krusial, mengingat ada banyak kasus yang berpangkal pada kelalaian pengguna sehingga menyebabkan para penjahat siber dengan mudahnya memperdaya korban lewat modus social engineering seperti phising.
Dalam aplikasinya, DANA memiliki fitur tambahan bertajuk Waspada Online dan Tipu Online. Pada kedua mini program, pengguna bisa mencoba edukasi yang dikemas dalam bentuk gamifikasi. Usai menyelesaikan tantangan, pengguna akan diberikan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaaan terhadap berbagai kejahatan siber.
Selain itu, DANA juga mengedukasi lewat program di media sosial dengan berbagai kampanye penting, seperti ‘Monitor, Konfirmasi, dan Lapor’ maupun kampanye Cek Ulang Yuk (CUY) yang berfokus pada peningkatan kesadaran pengguna pada modus kejahatan siber.
Kolaborasi dengan multipihak
Dalam era digital, kolaborasi menjadi hal penting untuk dilakukan, alih-alih bersaing menjadi yang terdepan. Dalam memerangi kejahatan siber, DANA terus bekerja sama dengan dengan para pemangku kebijakan dan asosiasi terkait di bidang pembayaran dan ekonomi digital, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selain itu, DANA juga turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan diskusi tentang upaya antisipasi kejahatan siber, baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti World Economic Forum (WEF). Kolaborasi dengan tokoh masyarakat–seperti Habib Jafar–pun dilakukan sebagai bagian dari penyebarluasan literasi digital di tengah masyarakat.