TECH

Kenali Ancaman Siber Saat Belanja Harbolnas dan Tips Agar Terhindar

Harbolnas mencatatkan nilai transaksi yang cukup besar.

Kenali Ancaman Siber Saat Belanja Harbolnas dan Tips Agar TerhindarIlustrasi kejahatan siber. Shutterstock/Sergey Nivens
11 December 2024

Jakarta, FORTUNE - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) selalu menjadi momen yang dinanti para konsumen Indonesia di akhir tahun, salah satunya event ‘12.12’. Sayangnya, event ini juga tak lepas dari Ancaman Siber yang harus Anda waspadai.  

Menurut Microsoft, total transaksi Harbolnas tahun lalu mencapai Rp25,7 triliun dan untuk tahun 2024 diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp29 triliun. Tingginya nilai transaksi ini pun membuat keamanan belanja online Anda terancam oleh berbagai kejahatan siber.

Microsoft Digital Defense Report 2024 mencatat, ancaman seperti phishing dan Adversary-in-the-Middle (AiTM) semakin canggih. Bahkan, di Indonesia, BSSN mencatat lebih dari 102,95 juta anomali lalu lintas siber selama paruh pertama 2024.

Dengan demikian, kenali jenis-jenis ancaman saat belanja di Harbolnas. Berikut ulasan lengkap dengan berbagai tips praktis agar terhindar dari kejahatan siber.

Jenis Ancaman Siber yang Mengintai saat Harbolnas

belanja online
Ilustrasi belanja online (pexels/Negative Space)
  1. Phishing: Menjebak dengan Situs dan Pesan Palsu
    Phishing adalah metode penipuan yang memancing korban untuk memberikan informasi sensitif melalui tautan atau situs palsu. Biasanya, pelaku menyamar sebagai e-commerce resmi dengan mengirimkan email atau pesan promosi yang tampak meyakinkan. Mereka menggunakan trik seperti ‘kode QR phishing’ untuk mencuri detail kartu kredit dan password.
    Sebagai contoh, Anda biasanya sering menerima sebuah email menawarkan diskon besar dengan durasi terbatas. Pembeli yang terburu-buru bisa terkecoh dan mengklik tautan yang ternyata mengarahkan ke situs palsu.
  2. Techscams: Penipuan Berbasis Teknologi
    Techscams terjadi ketika pelaku berpura-pura sebagai layanan teknis dari perusahaan terkenal. Mereka menghubungi korban dan meminta pembayaran untuk ‘memperbaiki’ masalah yang sebenarnya tidak ada. Microsoft menyebutkan kerugian akibat techscams bisa mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan serangan phishing biasa.
    Contoh Kasusnya, misalnya saat Anda baru saja mengunjungi situs belanja, Anda menerima panggilan dari seseorang yang mengklaim bahwa akun Anda bermasalah dan perlu tindakan segera. Hal ini perlu diwaspadai.
  3. Adversary-in-the-Middle (AiTM): Mengakali Autentikasi
    Serangan AiTM menyusup di antara pengguna dan sistem autentikasi. Pelaku memanfaatkan Multi-Factor Authentication (MFA) fatigue, yakni membombardir korban dengan permintaan autentikasi palsu hingga korban secara tidak sengaja menyetujui akses ilegal.
    Misalnya, saat Anda bertransaksi online, tiba-tiba muncul notifikasi autentikasi dari lokasi yang berbeda. Jika Anda sedang tergesa-gesa, ada risiko Anda menyetujui permintaan tersebut tanpa memeriksanya.

Tips Aman Berbelanja saat Harbolnas 12.12

Ilustrasi berbelanja via e-commerce. Shutterstock/13_Phunkod

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.