Jakarta, FORTUNE - Advanced Micro Devices (AMD) berencana mengurangi 4 persen tenaga kerjanya untuk lebih fokus pada bisnis Chip untuk Kecerdasan Buatan (AI) Pemutusan hubungan kerja ini berarti sekitar 1.000 karyawan dari total 26.000 pada akhir tahun lalu. Demikian dilaporkan Fortune.com.
AMD adalah salah satu produsen utama GPU (unit pemrosesan grafis), tulang punggung ledakan AI. Namun, perusahaan ini berada di posisi kedua dalam pangsa pasar GPU, masih jauh tertinggal dari pemimpin industri, Nvidia.
Langkah PHK ini juga menjadi bagian dari strategi AMD untuk mengoptimalkan sumber dayanya demi merebut pangsa pasar yang lebih besar di industri chip AI yang terus berkembang pesat.
CEO AMD, Lisa Su, berharap dapat mempersempit kesenjangan dalam kategori yang diperkirakan akan berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang. Para investor khawatir, dengan saham AMD turun hampir 5 persen tahun ini dibandingkan lonjakan hampir 200 persen pada Nvidia, yang kini menjadi salah satu perusahaan publik paling bernilai di dunia.
Dorongan pada AI dan pusat data
AMD dikenal sebagai pesaing terdekat Nvidia di pasar chip canggih. Chip ini mendukung pemrosesan data dalam jumlah besar yang digunakan oleh teknologi generatif AI seperti ChatGPT milik OpenAI.
Pada kuartal September 2023, pendapatan dari segmen pusat data AMD, yang melibatkan prosesor grafis AI, melonjak lebih dari dua kali lipat. Sebaliknya, segmen komputer pribadi hanya tumbuh 29 pesen, sementara penjualan unit gaming anjlok hingga 69 persen
Melansir Reuters (19/11), menurut para analis segmen pusat data AMD diperkirakan akan tumbuh hingga 9 persen pada 2024, jauh melampaui pertumbuhan total pendapatan perusahaan yang diproyeksikan hanya 13 persen, berdasarkan data dari LSEG.
Untuk memenuhi permintaan pasar, AMD meningkatkan investasi dalam pengembangan chip AI, seperti MI325X, yang rencananya akan mulai diproduksi massal pada kuartal keempat 2024. Namun, tantangan besar muncul akibat terbatasnya kapasitas manufaktur yang tersedia, sehingga membuat biaya produksi meningkat.
Selama kuartal ketiga, biaya penelitian dan pengembangan AMD melonjak 9 persen sementara total biaya produksi naik hingga 11 persen.
Meski berinvestasi besar, saham AMD turun lebih dari 3 persen sepanjang 2023, seiring dengan perjuangan perusahaan untuk memenuhi ekspektasi pasar. Sebelumnya, saham AMD sempat melonjak dua kali lipat pada 2022, didorong oleh optimisme terhadap teknologi AI.