Fortune Recap
- PT GOTO membantah kabar PHK 70 persen karyawan Tokopedia yang dimulai pada Juni 2024.
- Sekretaris Perusahaan GOTO menyatakan keputusan organisasi sepenuhnya ditentukan oleh manajemen PT Tokopedia.
- GOTO sebagai pemegang saham minoritas juga membantah rencana PHK lanjutan terhadap 80 persen karyawan Tokopedia.
Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan tanggapan soal kabar gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 70 persen karyawan Tokopedia mulai Juni ini.
Sekretaris Perusahaan GOTO, R. A. Koesoemohadiani, menyatakan saat ini perseroan hanya berstatus sebagai pemegang saham minoritas. Menurutnya, manajemen PT Tokopedia telah melakukan tinjauan atas pemangkasan karyawan pada organisasinya, sama seperti perusahaan lainnya.
“Segala keputusan yang diambil oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT Tokopedia,” kata dia lewat keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/6).
Koesoemohadiani meyakini keputusan dari manajemen Tokopedia saat ini telah memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kegiatan usaha, dan pasti ada berbagai pertimbangan dalam mengambil keputusan terbaik untuk Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingannya.
Kemudian untuk kabar PHK lanjutan terhadap 80 persen karyawan Tokopedia, dia mengatakan rencana tersebut tidak ada.
“Dalam kapasitas GOTO sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas PT Tokopedia, tidak ada rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia,” kata Koesoemohadiani.
Akuisisi berujung pemangkasan karyawan
TikTok Shop mencari jalan agar dapat beroperasi kembali di Indonesia. Pada pertengahan Desember 2023, ByteDance memutuskan mengakusisi Tokopedia dari GOTO.
Usai pengambilalihan saham, TikTok memiliki 75,01 persen saham Tokopedia dan kepemilikan GOTO di Tokopedia tersisa 24,99 persen.
ByteDance menanamkan modal senilai US$1,5 miliar atau sekitar Rp23,38 triliun di PT Tokopedia. Aksi korporasi tersebut membuat bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia dengan TikTok akan mengendalikan PT Tokopedia.
Usai Bytedance mengakuisisi Tokopedia, kabar PHK besar-besaran pun menyeruak. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan asal Cina itu akan mengurangi staf pada seluruh tim e-commerce, termasuk periklanan dan operasional di Indonesia. Hal ini bertujuan agar pekerjaan yang dilakukan lebih efisien, dan tidak memberikan ruang pada fungsi ganda.
Berdasarkan informasi perusahaan, jumlah pegawai Tokopedia setelah penggabungan dengan TikTok Shop mencapai 5.000 orang.