Ambisi Kembangkan Mobil Listrik, Honda Siapkan Anggaran Rp914 Triliun
Targetnya produksi 2 juta kendaraan listrik pada 2030.
Jakarta, FORTUNE – Honda Motor Company Limited berambisi mengembangkan mobil listrik, bahkan menyiapkan anggaran penelitian dan pengembangan hingga 8 triliun yen atau lebih dari Rp914 triliun. Pabrikan otomotif asal Jepang ini menargetkan akan merilis 30 model kendaraan listrik secara global pada 2030.
“Sejauh investasi sumber daya selama 10 tahun ke depan, kami akan menginvestasikan sekitar 8 triliun yen dalam penelitian dan pengembangan,” kata Kepala Eksekutif Honda , Toshihiro Mibe, dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/4).
Honda berencana memproduksi sekitar 2 juta kendaraan listrik per tahun pada 2030, menurut Mibe.
Bahkan, pabrikan otomotif tersebut juga bakal menggelontorkan 5 triliun yen atau lebih dari Rp571 triliun untuk program elektrifikasi selama 10 tahun ke depan, demikian Tech Crunch. Program tersebut mencakup pembangunan arsitektur elektrifikasi perseroan serta menjajaki peluang pertumbuhan baru, seperti eksplorasi ruang angkasa, taksi udara elektrik (eVTOL), robot avatar, dan lain-lain.
Itu belum termasuk 10 miliar yen atau lebih dari Rp1 triliun untuk menyokong perusahaan rintisan yang akan mendukung Honda dalam memperluas bisnisnya, sekaligus beralih dari penjualan produk secara mandiri ke solusi gabungan. Honda akan secara tekun mengejar kolaborasi dan aliansi antar industri, kata Mibe.
Dalam menyiapkan dana sejumlah itu, pabrikan otomotif tersebut akan mengandalkan pendanaan dari eksternal yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bulan lalu, Honda mengumumkan bakal menerbitkan obligasi hijau berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar US$2,75 miliar atau lebih dari Rp39 triliun.
Dalam dua tahun mendatang, Honda akan merilis kendaraan listrik mini untuk penggunaan komersial seharga US$8 ribu atau lebih dari Rp114 juta di pasar Jepang. Setelah itu, perseroan bakal meluncurkan kendaraan listrik mini dan SUV untuk penggunaan pribadi.
Menurut Mibe, Honda turut mengembangkan kendaraan hibrida. Pasalnya, segmen kendaraan segmen tersebut masih akan tumbuh, terlebih di negara berkembang yang infrastuktur kendaraan listriknya masih belum memadai.
Kolaborasi
Sebelumnya, Honda mengumumkan bakal berkolaborasi dengan General Motors Co (GM), pabrikan otomotif asal AS, untuk mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau. GM akan membantu Honda dalam membangun SUV listrik mulai 2024.
Pabrikan otomotif Jepang itu lantas bertekad membangun jalur produksi kendaraan listrik khusus di Amerika Utara. Mereka pun akan membeli baterai dari GM.
Bahkan, selain kemitraan tersebut, Honda menjajaki untuk membuat perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk produksi baterai di sana.
"Pada akhirnya dunia akan meninggalkan mesin pembakaran internal," kata Christopher Richter, seorang analis di CLSA."Mengingat ukurannya, saya senang mereka bekerja sama dengan General Motors.”
Honda juga menggandeng Sony Group Corporation, raksasa teknologi, untuk bersama-sama membuat dan menjual kendaraan listrik.
Dikutip dari CNN, pabrikan otomotif ini khususnya memberikan penekanan soal pengembangan baterai “solid-state”, sumber tenaga yang dimaksudkan agar lebih ringan dan lebih cepat untuk diisi ulang. Teknologi tersebut memungkinkan jangkauan perjalanan yang lebih jauh ketimbang baterai lithium-ion yang lazim digunakan untuk menggerakkan mobil listrik.
Rencana tersebut membawa Honda terjun dalam pertarungan menuju mobil listrik. Sebelumnya, Volkswagen dan Toyota telah mengumumkan bakal menyiapkan dana US$35 miliar atau lebih dari Rp502 triliun untuk kendaraan listrik. Hyundai juga telah menjanjikan dana dengan nominal sama untuk investasi di kendaraan listrik dan otonom.