Mengenal Support dan Resistance dalam Kripto: Arti & Fungsi
Support memancing aksi beli dari investor.
Jakarta, FORTUNE – Siapa pun yang aktif berinvestasi aset kripto dengan cara trading kemungkinan besar sudah tidak asing lagi dengan istilah support dan resistance. Lain hal dengan investor pemula yang rasanya masih harus mempelajarinya. Dalam hal perdagangan aset kripto, dua konsep tersebut terhitung penting.
Pada dasarnya, support dan resistance adalah metode yang digunakan dalam analisis teknikal berkenaan dengan trading aset kripto.
Analisis teknikal merujuk pada metode untuk mencari tahu pola harga suatu aset dengan memantau grafik pergerakan aset pada waktu tertentu. Analisis ini bekerja dengan cara melihat kekuatan dan kelemahan suatu aset kripto demi mengetahui tren harga yang akan terjadi di masa mendatang, demikian laman Zipmex.
Dengan mengetahui titik support maupun resistance, trader bisa mengetahui penanda naik atau turunnya harga aset kripto tertentu, dikutip dari laman Pintu.
Secara definisi, support merujuk kepada level yang menahan ataupun mencegah harga aset untuk turun lebih jauh saat terjadi tren penurunan harga. Saat harga aset menyentuh posisi tersebut, nilai aset diharapkan akan kembali meningkat dan tidak mengalami penurunan tajam.
Sedangkan, resistance merupakan posisi yang menahan aset untuk naik lebih tinggi. Ketika harga aset terus naik, pada suatu waktu ia akan berhenti pada satu posisi yang disebut dengan resistance. Secara sederhana, resistance ini berkebalikan dengan support.
Salah satu cara untuk menentukan level support dan resistance adalah dengan memanfaatkan indikator Moving Average. Indikator tersebut dapat menjadi alat bantu untuk melihat posisi support ataupun resistance dalam analisis teknikal.
Fungsi support dan resistance
Ketika suatu aset mencapai titik support, ia biasanya didukung oleh volume pembelian. Saat harga aset turun, tidak sedikit investor yang memanfaatkannya untuk menebus aset tersebut karena berharap nilainya akan naik, lansir Pintu. Pada saat bersamaan, investor lain mempertahankan asetnya meski harganya turun. Dua kondisi tersebut akhirnya membentuk level support.
Menurut laman Indodax, titik support suatu aset pada intinya memancing aksi beli dari para investor. Sebab, posisi itu juga mencerminkan permintaan yang cukup kuat untuk menghentikan harga aset jatuh.
Sementara, posisi resistance terjadi karena dipicu oleh banyaknya investor yang melepas aset untuk mendulang keuntungan saat harga aset tengah melambung. Seiring dengan volume penjualan aset, terciptalah level resistance yang mengakibatkan nilai aset tertahan untuk mengalami kenaikan.
Menurut situs web Coinvestasi, berikut secara umum sejumlah fungsi support dan resistance saat trading aset kripto.
- Menentukan waktu jual atau beli
Posisi support maupun resistance berfungsi sebagai petunjuk bagi investor untuk mengambil keputusan jual atau beli.
Umumnya, support adalah posisi harga untuk membeli, sedangkan resistance adalah level harga untuk menjual.
- Manajemen risiko
Pada saat melakukan perdagangan, trader bisa menerapkan kedua konsep tersebut untuk menjalankan manajemen risiko.
Trader, misalnya, dapat memanfaatkan level support untuk memangkas kerugian jika ternyata analisisnya salah. Untuk posisi resistance, trader dapat memanfaatkannya untuk mengambil keuntungan
Support dan resistance secara keseluruhan dapat membantu trader untuk disiplin dalam melakukan trading, serta membantu trader terhindar dari jebakan psikologis—termasuk menjadi serakah mencari untung ketika harga kripto sedang naik.