Perkuat Talenta Digital RI, Pemerintah Kerja Sama Dengan Microsoft
Indonesia butuh 9 juta talenta digital pada 2030.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menggelar kerja sama dengan Microsoft demi mendorong transformasi ekonomi digital dalam negeri, termasuk memenuhi kebutuhan jutaan talenta digital.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Rudy Salahuddin, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir.
Sejumlah area prioritas kerja sama meliputi bidang inovasi teknologi dan kecerdasan buatan. literasi digital, tata kelola data, industri 4.0, serta program inkubasi ekonomi digital.
“Kerja sama ini merupakan salah satu perwujudan komitmen bersama pemerintah dengan pihak swasta dalam upaya mendorong percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi digital,” kata Rudy, dalam keterangan resmi kepada media, dikutip Kamis (16/6).
Menurutnya, realisasi kerja sama ini akan hadir dalam pelbagai rencana kegiatan, termasuk digital skilling yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan talenta digital sebanyak 9 juta orang sampai 2030. Angka itu setara dengan 600 ribu orang per tahun.
Rudi berpendapat kebutuhan talenta digital itu beriring perkembangan pelbagai teknologi, seperti internet of things (IoT), blockchain; kecerdasan buatan, dan komputasi awan (cloud computing).
Ekosistem digital
Kemenko Perekonomian dan Microsoft akan berkolaborasi untuk membangun ekosistem dalam mendorong kesiapan pelaku industri di era industri 4.0, menurut Rudi. Hal itu agar industri dapat semakin berkontribusi terhadap penguatan ekonomi digital.
Pada aspek talenta digital, akan digelar rangkaian pelatihan digital bagi kementerian dan lembaga (K/L). Pelatihan tersebut akan menggunakan konsep training of trainer (ToT), dengan peserta yang telah menyelesaikan modul pelatihan akan diajak menjadi pemateri bagi kelompok peserta lainnya.
“Melalui area-area kerja sama yang kami eksplor, seperti akselerasi industri 4.0 melalui transformasi digital lintas industri, program inkubasi untuk startup, dan rangkaian digital skilling, kami berharap dapat terus memberdayakan ekonomi digital Indonesia secara inklusif,” kata Dharma.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di Indonesia, Microsoft siap untuk memaksimalkan keahlian dan teknologi demi menjangkau banyak pihak, mulai dari UMKM, startup, enterprise, institusi pemerintahan, dan institusi pendidikan.
Sebelumnya, Microsoft bersama Kemenko Perekonomian dan Atma Jaya membentuk Kelompok Kerja Aliansi Digital. Kemitraan tersebut memberikan sejumlah rekomendasi kebijakan untuk ekonomi digital dalam negeri, seperti regulasi yang mendorong inklusivitas, keseimbangan antara insentif dan restriksi, dan jaminan atas perlindungan dan keamanan data. Menurut Microsoft, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030.