Ini Strategi Platform Zoom Perkokoh Bisnis Setelah Pandemi
Zoom membidik sejumlah sektor bisnis di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE – Menghadapi era bisnis pasca pandemi Covid-19, Zoom Video Communications Inc. (Zoom) terus memperkokoh bisnis di Asia hingga Indonesia melalui berbagai strategi. Salah satu upaya yang dilakukan Zoom ialah menghadirkan berbagai layanan baru yang dirangkum dalam layanan Zoom One.
Head of Partners APAC Zoom, Jacob Pereira menjelaskan, Zoom One adalah solusi solusi teknologi terpadu yang mencakup obrolan, konferensi video, panggilan audio, dan olah pesan yang dapat dinikmati oleh pelanggan individu hingga perusahaan.
“Jadi mengenai kompetisi, zoom mengutamakan integrasi yang lancar dengan solusi teknologi lain,” kata Jacob saat diskusi media di Jakarta, Rabu sore (12/4).
Sebagai contoh, Zoom telah menggunakan Application Programming Interface (API) dan Zoom App Marketplace untuk dapat menggunakan banyak aplikasi bisnis favorit di dalam Zoom. Untuk itu, Zoom akan berfungsi lebih dari sekadar konferensi video. Melalui Zoom One, pengguna dapat mengirim obrolan, menelepon, hingga menulis bersama di papan tulis virtual.
Ini sektor yang dibidik Zoom untuk pasar Indonesia
Jacob menambahkan, pihaknya membidik potensi bisnis di berbagai industri seperti pendidikan, Usaha Kecil Menengah (UKM) atau small medium enterprise (SME) hingga perusahaan besar. Bahkan, pihaknya memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) pada fitur Zoom IQ for Sales yang baru diluncurkan tahun ini.
Fitur ini bisa menangkap interaksi pelanggan dan penjual dalam percakapan video di Zoom dan membuat ringkasan dan notulen dari rapat, lalu memposting rekapnya ke Zoom Team Chat. Hal tersebut dapat berguna di pelaku UMKM hingga perbankan yang ingin mewawancarai calon nasabah hingga rekan bisnis untuk kerja sama.
“Misalkan di perbankan, saat ada yang ingin apply kartu kredit tapi calon nasabah sudah punya kartu yang lain. AI bisa lihat poin atau keunggulan kartu kredit pelanggan yang tidak dimiliki dari kartu sebelumnya. Poin itu bisa digunakan untuk insight kepada nasabah atau dijadikan materi pelatihan” jelas Jacob.
Dengan demikian, fitur tersebut diharapkan semakin mendukung industri keuangan serta perekonomian dari UKM di Indonesia. Jacob menyebut, sejumlah perusahaan besar di Indonesia telah bekerjasama dengan Zoom, antara lain Telkomsel, Smartfren hingga lembaga pemerintah lainnya.
Optimis tetap jadi pilihan masyarakat
Jacob juga mengungkapkan, berdasarkan survei dari Fortune Magazine, sebesar 86 persen perusahaan pada daftar Fortune 100 telah menggunakan Zoom sebagai partner bisnis. Selain itu, sebesar 71 persen perusahaan pada daftar Fortune 500 juga menggunakan platform Zoom dalam operasional bisnis mereka.
Untuk itu, pihaknya tetap optimis dapat memperkokoh bisnis video conference di dunia. Jacob menyebut, pihaknya terus memegang teguh kualitas yang dimiliki oleh Zoom. Bahkan hingga saat ini partner bisnis Zoom di Asia Pasifik telah mencapai lebih dari 800 partner. Ke depan dirinya berharap Zoom dapat terus memperluas ekspansi bisnis.