TECH

Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing

Refleksi persaingan marketplace, menanti dukungan Pemerintah

Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory PricingDok. Bukalapak
13 January 2025

Fortune Recap

  • PT Bukalapak.com Tbk menghentikan layanan marketplace produk fisik mulai Februari 2025.
  • Persaingan promo dan banting harga barang-barang di marketplace mempengaruhi keputusan tersebut.
  • Kondisi predatory pricing menjadi salah satu penyebab tumbangnya Bukalapak dalam persaingan dengan Shopee dan Tokopedia.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Keputusan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menghentikan layanan Marketplace produk fisik mulai Februari 2025 menjadi bukti nyata bahwa dampak 'perang' harga di platform e-commerce telah terjadi.  Persaingan promo hingga banting harga barang-barang yang dijual di marketplace menuntut platform untuk merogoh kocek operasional cukup tebal hingga harus ada salah satu yang menyerah. 

Ekonom & Pakar Kebijakan Publik UPNVJ, Achmad Nur Hidayat menyatakan bahwa kondisi Predatory Pricing menjadi salah satu penyebab tumbangnya Bukalapak. 

Ia menyebut, tutupnya layanan Bukalapak menjadi momentum babak baru dalam persaingan bisnis e-commerce lokal di Indonesia. Menurutnya, persaingan ketat antara Bukalapak dengan platform seperti Shopee dan Tokopedia mengubah dinamika pasar. 

"Shopee membawa gelombang barang impor murah yang sangat menarik bagi konsumen. Produk ini dijual dengan harga yang jauh di bawah pasar, berkat strategi subsidi besar-besaran yang didukung oleh dana dari perusahaan induknya, Sea Group. Strategi ini disebut predatory pricing, di mana harga barang dijual dengan margin tipis atau bahkan di bawah biaya produksi untuk memonopoli pasar," jelas Achmad kepada Fortune Indonesia (13/1).
 

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.