Marak Modus Phising di Masyarakat, Ini Investigasi dari Kredivo
Ini langkah Kredivo memberantas penipuan.
Jakarta, FORTUNE - Modus penipuan dengan memancing korban untuk mengklik link atau phising kerap terjadi dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Kejadian tersebut juga sempat menimpa pengguna PT FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo) pada medio awal tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, VP Marketing and Communications FinAccel Indina Andamari menjelaskan, kejadian tersebut bisa terjadi lantaran telah adanya data nasabah yang bocor dan digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Setelah kami investigasi, memang ada indikasi data konsumen dipakai pelaku (kejahatan), bisa jadi karena konsumen sendiri kecolongan memberikan KTP atau kode OTP. Karena selama ini Kredivo belum ada riwayat data breach,” jelas Indina saat ditemui pada diskusi Kredivo mengenai potensi pembayaran paylater di Jakarta, Selasa (20/9).
Jangan asal klik sebuah link
Dirinya juga menjelaskan, rata-rata pengaduan konsumen terkait phising telah terlebih dahulu mengklik link yang diberikan oleh penipu, sehingga data sudah terlanjur diretas. Menurutnya, saat ini banyak link palsu yang mengatasnamakan Kredivo di berbagai media sosial.
“Jadi dia di Facebook bikin iklan pakai unboardnya Kredivo. Jadi orang mengiranya itu official,” kata Indina.
Oleh karena itu, pihaknya terus mengimbau kepada pengguna dan masyarakat agar berhati-hati dalam mengklik sebuah link. Apalagi, sumber dari link tersebut belum jelas informasinya.
Ini langkah Kredivo memberantas penipuan
Untuk mengurangi jumlah penipuan yang mengatasnamakan Kredivo, pihaknya juga melakukan sejumlah cara baik secara eksternal maupun internal. Dari eksternal, lanjut Indina, pihaknya terus melakukan edukasi dan informasi kepada nasabah terkait modus modus penipuan yang perlu dihindari.
Kedua, pihaknya juga telah bekerja sama dengan tim Meta untuk secepat mungkin menutup akun-akun penipuan yang mengatasnamakan Kredivo.
“Kita kerja sama dengan Facebook atau Meta team untuk take down account penipuan tersebut. Baik itu ada missing link dan sebagainya,” katanya.
Dari segi internal, pihaknya juga meningkatkan keamanan data nasabah dengan sejumlah fitur. Salah satunya dengan menerapkan sistem login pada satu perangkat saja.