TECH

Mengapa Infrastruktur Digital Penting untuk Indonesia?

Potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tinggi.

Mengapa Infrastruktur Digital Penting untuk Indonesia?Shutterstock/mrmohock
29 November 2021

Jakarta, FORTUNE - Betapa indahnya kondisi ekonomi digital Indonesia di masa depan. Bahkan, sejumlah studi menyebut ekonomi internet di negara ini akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, apa yang harus Indonesia persiapkan?

Berdasar studi Google, Temasek, dan Bain & Company (2020), nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$146 miliar pada 2025—melesat jauh daripada nilainya pada 2021 (sekitar US$70 miliar). Pertumbuhan signifikan itu terjadi berkat industri penjualan daring (e-commerce) dan regulasi yang menyokong layanan keuangan digital.

Adopsi digital negara ini pun terakselerasi akibat pandemi, dengan sekitar 21 juta konsumen digital baru yang berasal dari luar area metropolitan. Belum lagi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 212,35 juta (Maret 2021) menurut data Internet World Stats. Terlebih, menurut APJII, mayoritas pengguna berusia di kisaran 30.

Ruang Pertumbuhan Luas, Tapi Kecepatan Internet Lambat

Deretan data itu mencerminkan ruang pertumbuhan untuk transformasi digital. Sayangnya, kecepatan internet di negara ini tergolong lambat. Hasil analisis Ookla melalui laman Speedtest.net menunjukkan, laju internet Indonesia adalah yang terlambat kedua di Asia Tenggara (14,78 Mbps) pada kuartal kedua 2021.

Itu jauh di bawah negeri tetangga, seperti Singapura (57,42 Mbps), Brunei Darussalam (47,02 Mbps), Vietnam (sekitar 32 Mbps), Thailand (sekitar 28 Mbps), Laos (sekitar 22 Mbps), Malaysia (sekitar 19 Mbps), dan Filipina (sekitar 15 Mbps). Karena itu, tidak sedikit perusahaan multinasional yang mengandalkan mirror server di Indonesia demi menambah kecepatan internet.

Untuk memecahkan masalah ini, apa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah?

Peran Infrastruktur Digital Demi Maksimalkan Potensi Ekonomi Digital

Melansir Digital Infrastructure Report 2021 dari Berita Satu Research, masalah lambatnya laju internet Indonesia sebagian besar akan diatasi selama beberapa tahun ke depan. Sebab pemerintah telah memasang kabel jaringan bawah laut untuk proyek Palapa Ring.

Akan tetapi, baru sedikit masyarakat yang memiliki internet dari jaringan kabel serat optik. Bahkan, sebagian kota besar belum memiliki infrastruktur tersebut. Di situlah peran infrastruktur digital dibutuhkan.

Dalam beberapa tahun belakangan, pemerintah menggandeng para operator untuk menghadirkan internet di titik-titik 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) demi memecahkan masalah itu. Belum lagi dengan investasi yang memungkinkan pengguna kelima operator seluler utama untuk 90 persen terhubung ke jaringan 4G, menurut laporan Open Signal (2020).

Selain infrastruktur fisik, Indonesia juga membutuhkan infrastruktur digital lunak seperti talenta digital dan keamanan ruang maya. Kurangnya pasokan talenta di bidang digital dapat menghambat pertumbuhan industri. Sementara keamanan digital penting untuk dipahami demi menghindari risiko.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.