Simbol Status Baru Gen Z: Camilan Super Mahal

Tren camilan supermahal di TikTok.

Simbol Status Baru Gen Z: Camilan Super Mahal
ilustrasi makanan ringan (unsplash.com/Denny Müller)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Simbol status di kalangan generasi muda kini bergeser dari barang-barang mewah ke camilan super mahal. Melansir Business Insider pada Selasa (15/10), tren ini bergaung di sosial media hingga berdampak ke bisnis ritel. Jade Lily, seorang TikToker berusia 26 tahun, dalam salah satu videonya memamerkan hasil belanjaan di antaranya suplemen yang terkenal di kalangan selebritas, yogurt kelapa, kombucha, dan Olipop minuman prebiotik populer, hingga  hingga makanan siap saji dari bar panas.

"Minuman kecil ini," ujarnya sambil memperlihatkan Olipop rasa anggur.

"Saya adalah gadis Olipop sampai mati," ucapnya.

Belanjaan yang mencapai US$500 ini dibeli di Erewhon, sebuah toko bahan makanan premium di Los Angeles yang terkenal dengan produk-produk mahal seperti smoothie seharga US$19, yang dibuat bersama selebriti seperti Kourtney Kardashian dan Katy Perry.

"Ini adalah semua hal yang tidak bisa saya hidup tanpanya," katanya dalam video tersebut.

Fenomena camilan mewah semakin digandrungi oleh Gen Z. Sebuah survei McKinsey pada Februari lalu menunjukkan bahwa bahan makanan menjadi prioritas utama belanja mereka, mengalahkan restoran dan hiburan. Erewhon sendiri telah menjadi ikon budaya pop di kalangan anak muda, yang rela menghabiskan ratusan dolar untuk produk yang tidak hanya sehat tetapi juga dianggap sebagai simbol status ekonomi baru.

Tren ini cukup mencengangkan mengingat harga bahan makanan yang sudah tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, banyak Gen Z yang memprioritaskan makanan sehat dan camilan mahal sebagai simbol status baru mereka.

"Kita kini memasuki fenomena makanan yang tidak lagi sebagai kebutuhan dasar, tetapi sebagai pengalaman mewah," ujar Andrea Hernández, penulis newsletter Snaxshot.

Meraup untung dari viral

Sebagian besar hal viral memang berangkat dari TikTok, termasuk menyajikan tren terbaru kepada konsumen. Erewhon adalah pusat dari fenomena ini. Toko tersebut menjual ribuan smoothie seharga US$19 setiap bulan. Bukan minuman biasa, tapi smoothie yang dijual  mengandung berbagai bahan eksotis seperti chlorella, spirulina, hingga tocos. Minuman-minuman ini menjadi konten yang populer di media sosial, dengan video ulasan yang memperoleh ratusan ribu penayangan.

"Semua adalah konten, semua harus menunjukkan sesuatu," kata Hernández.

Untuk memanfaatkan hype ini, Erewhon telah bekerja sama dengan selebriti seperti Hailey Bieber, Bella Hadid, dan Sofia Richie untuk merancang smoothie. Dengan membeli smoothie yang diminati selebritas, orang bisa menunjukkan bahwa mereka punya uang untuk menghabiskan demi menjadi sehat seperti ikon-ikon tersebut.

Strategi ini terbukti sukses. Erewhon meraih laba sekitar US$171 juta tahun lalu, dan pendapatan per kaki persegi mereka empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan supermarket lainnya.

Gen Z juga melihat makanan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas. "Ini adalah bentuk kemewahan yang terjangkau," tambah Hernández.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina