FINANCE

OJK Ungkap Kebiasaan yang Bikin Gen Z Boros Keuangan

Fenomena FOMO hingga YOLO bersifat konsumtif.

OJK Ungkap Kebiasaan yang Bikin Gen Z Boros KeuanganShutterstock/Rawpixel.com
07 October 2024

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  mengajak generasi muda khususnya bagi generasi zoomers (Gen Z) untuk terus memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara bijak sebagai bagian dari perencanaan keuangan ke depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi bahkan mengungkapkan kebiasaan Gen Z yang bikin Boros dalam hal keuangan.

“Literasi keuangan yang baik dan inklusi keuangan yang bijak akan menjadikan generasi muda yang cerdas mengelola keuangan, terhindar dari kejahatan keuangan dan dapat menjadi agen literasi di tengah-tengah masyarakat,” kata Friderica melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (7/10).

Fenomena FOMO hingga YOLO bersifat konsumtif

Ilustrasi sekelompok anak muda sedang nonton bareng lewat smartphone (Shutterstock/imtmphoto)
Ilustrasi sekelompok anak muda sedang nonton bareng lewat smartphone (Shutterstock/imtmphoto)

Friderica mengatakan Gen Z juga dihadapkan dengan berbagai fenomena sosial seperti you only live once (YOLO), fear of missing out (FOMO) dan fear of other people opinion (FOPO) yang cenderung mengarahkan generasi muda ke pola hidup konsumtif dan bisa berdampak pada pengelolaan keuangan yang tidak bijaksana. 

Selain hal di atas, ada fenomena doom spending yang terjadi di kalangan Generasi Milenial dan Gen Z. Doom spending berarti seseorang yang berbelanja cenderung impulsif tanpa mempertimbangkan penting atau tidaknya suatu barang.

Fenomena serupa yang marak adalah instant gratification yang merupakan perilaku untuk mendapatkan keinginan tanpa mencoba melakukan penundaan. Perilaku tersebut perlu diimbangi dengan perilaku delayed gratification yaitu menunda pemenuhan kesenangan saat ini untuk masa depan yang lebih baik.

“Generasi muda diimbau untuk lebih bijak untuk menggunakan produk dan layanan jasa keuangan. Kemampuan membedakan antara need and want juga harus dimiliki agar terhindar dari pola hidup konsumtif,” kata Friderica.

Gen Z dominasi 27,94% populasi Indonesia

Ilustrasi Pemuda Memaksimalkan Skill Digital/Dok Mekari

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.