Banyak Mobil Listrik Bikin Pabrik, Serapan Lahan Industri Naik

Serapan lahan didominasi sektor otomotif.

Banyak Mobil Listrik Bikin Pabrik, Serapan Lahan Industri Naik
Pabrik baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. (dok. PLN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Serapan lahan industri naik 184,0 persen selama kuartal II-2024, mencapai 182,90 hektare.
  • Perusahaan asing dominasi penyerapan lahan industri, terutama dari sektor otomotif Cina yang berfokus pada kendaraan listrik.
  • Pasokan lahan industri di Jabodetabek tetap, namun diperkirakan akan bertambah dari kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Subang.

Jakarta, FORTUNE - Cushman & Wakefield melaporkan bahwa pada kuartal II-2024, total transaksi penjualan tanah mencapai 182,90 hektare, menandai peningkatan signifikan sebesar 184,0 persen dibandingkan dengan dengan kuartal sebelumnya.

Director of Strategic Consulting, Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo, mengatakan penyerapan Lahan Industri tersebut didominasi oleh perusahaan asing yang berfokus pada kendaraan listrik yang berencana dan telah membangun pabrik di Indonesia.

“Kami lihat lebih dalam memang [permintaan yang] datang dari sektor otomotif yang terkait dengan kendaraan listrik ini menominasi penjualan sekitar 70 persen dari transaksi lahan di semester pertama tahun 2024 ini. Kalau kita lihat masih banyak permintaan aktif khususnya dari perusahaan asing yang berencana untuk mendirikan pabrik di Indonesia,” kata dia saat konferensi pers Marketbeat Q2 2024 secara virtual, Kamis (25/7).

Kontribusi otomotif Cina yang fokusnya kendaraan listrik menyerap hingga 108 hektare di kawasan Subang Smartpolitan.

Arief memprediksi permintaan akan terus meningkat sepanjang 2024, didorong oleh banyaknya permintaan aktif dari perusahaan asing yang berencana mendirikan pabrik di Indonesia, terutama dari  sektor data center, tekstil, dan material bangunan.

Sementara itu, Arie mengatakan pasokan lahan industri di wilayah Jabodetabek tetap sama seperti kuartal sebelumnya, yaitu 16.628 hektare. Hal ini karena tidak ada pasokan lahan industri baru yang masuk ke pasar selama kuartal II-2024. Pasalnya, para pemilik kawasan industri masih berkonsentrasi mempromosikan pasokan lahan yang sudah ada kepada para pembeli potensial.

Ke depan, ekspansi pasokan lahan industri diperkirakan akan berasal dari kawasan industri di sepanjang koridor timur Bekasi, Karawang, dan Subang (Jawa Barat).

“Selama kuartal ulasan, diperkirakan 37.692 meter persegi ruang gudang baru ditambahkan ke inventaris keseluruhan, sehingga total pasokan ruang gudang di wilayah Jabodetabek mencapai sekitar 2,82 juta meter persegi,” ujarnya.

Okupansi pergudangan turun tipis

Arief mengatakan tingkat okupansi rata-rata gudang yang disewa di area Jabodetabek pada Juni 2024 mencapai 86,20 persen, menunjukkan penurunan 0,10 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Namun, pasar tetap kompetitif dengan terus bertambahnya pasokan baru. Pola permintaan diperkirakan akan tetap serupa, dengan permintaan utama berasal dari sektor otomotif dan logistik yang didorong oleh aktivitas e-commerce.

Harga lahan industri naik

Kemudian, harga rata-rata lahan industri pada periode ini mengalami peningkatan 5,8 persen secara tahunan yakni menjadi Rp2,79 juta per meter.

Menurut Arief, kenaikan harga lahan industri relatif stabil selama beberapa kuartal terakhir, saat nilai tukar mata uang menjadi faktor utama yang mempengaruhi perubahan harga.

“Untuk tetap kompetitif di pasar, beberapa kawasan industri menawarkan potongan harga, terutama untuk menarik permintaan asing,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil