Efisiensi di Perhotelan, CaaS Bisa Hemat Energi Hingga 45 Persen

Teknologi ini dorong konsumsi energi yang lebih efisien.

Efisiensi di Perhotelan, CaaS Bisa Hemat Energi Hingga 45 Persen
Ilustrasi: mesin pendingin udara yang diterapkan di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta. (Dok. Clime Capital).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Clime Capital dan Synergy Efficiency Solutions menyelesaikan proyek efisiensi energi pertama di Indonesia.
  • Proyek ini bertujuan mengurangi pengeluaran energi untuk pendinginan hingga 45 persen.
  • CaaS memungkinkan pelanggan membayar per unit pendinginan yang dikonsumsi.

Jakarta, FORTUNE - Clime Capital, pengelola dana berbasis di Singapura, yang berfokus pada percepatan transisi energi rendah karbon di Asia Tenggara, dan Synergy Efficiency Solutions (SES) telah menyelesaikan proyek Efisiensi Energi pertama di Indonesia dengan model inovatif Cooling-as-a-Service (CaaS) yang diterapkan di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta.

Chief Executive Officer SES, Steve Piro, mengatakan proyek yang didasarkan pada audit energi ini dalam implementasinya juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan kerja pendingin udara.

“Proyek ini bertujuan mengurangi pengeluaran energi untuk pendinginan hingga 45 persen dan mengurangi 20.000 ton CO2 selama masa pakai peralatan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/6).

CaaS adalah model bisnis dalam sistem pendingin udara yang memungkinkan pelanggan membayar per unit pendinginan yang dikonsumsi. Alih-alih melakukan investasi yang besar untuk teknologi pendinginan, skema ini mengurangi biaya di muka dari sisi pelanggan.

Teknologi ini juga mendorong konsumsi energi yang lebih efisien, serta mengurangi emisi dari penggunaan listrik dan kebocoran refrigeran.

Selama masa kontrak, SES akan mengoperasikan alat pendingin udara dan menanggung semua biaya operasional termasuk listrik, bahan habis pakai, pemeliharaan, dan suku cadang.

Efisiensi energi sering diabaikan

Langkah yang dilakukan SES ini mendapat dukungan dana untuk audit awal dan biaya persiapan pengoperasian proyek CaaS dari Clime Capital.

Chief Investment Officer Clime Capital, Joshua Kramer, mengatakan efisiensi energi sering diabaikan sebagai cara yang efektif dan langsung untuk mengurangi emisi.

Apa yang dilakukan SES, kata Kramer, menunjukan cara berinvetasi sekaligus memberikan dampak terhadap perubahan iklim.

“Pendingin yang inovatif ini dapat menjanjikan manfaat penghematan energi yang signifikan,” kata Joshua.

Chief Executive Officer Clime Capital, Mason Wallick, mengatakan Asia Tenggara adalah salah satu kawasan paling rentan di dunia terhadap dampak perubahan iklim. 

“SES telah mengembangkan model pendapatan yang kuat yang berpotensi menarik investasi utang dan ekuitas lanjutan, memainkan peran dinamis dalam mempercepat transisi rendah karbon,” ujar Kramer.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya