Kejar Nol Emisi, Industri Semen Terganjal dengan Mahalnya CCUS

ASI targetkan industri semen nol emisi karbon pada 2050.

Kejar Nol Emisi, Industri Semen Terganjal dengan Mahalnya CCUS
Ketua Asosiasi Semen Indonesia, Lilik Unggul Raharjo saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (3/6). EKO Wahyudi/FORTUNE Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • ASI targetkan industri semen capai nol emisi karbon pada 2050.
  • Teknologi CCUS dapat tekan emisi karbon hingga 60%, tapi mahal.
  • Harga teknologi CCUS mencapai Rp7 triliun-8 triliun, dijadwalkan diterapkan pada 2030.

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menargetkan Industri Semen nasional dapat mencapai nol emisi karbon pada 2050.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia, Lilik Unggul Raharjo, mengatakan komponen terbesar untuk dapat menekan emisi karbon pada pabrik semen adalah dengan memanfaatan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), yang dapat menekan emisi karbon hingga 60 persen. Namun, penggunaannya masih terganjal harga teknologi tersebut yang masih terhitung mahal.

“Kami masih menunggu beberapa hasil pilot, dan mudah-mudahan dapat pembangunan teknologi yang feasible. Karena sekarang ini untuk membangun CCUS itu sama dengan membangun pabrik semen baru,” kata dia dalam konferensi pers pembukaan International Cemtech Conference 2024 Asia di Jakarta, Senin (3/6).

Dia memperkirakan harga teknologi CCUS saat ini mencapai Rp7 triliun sampai Rp8 triliun.

Emisi karbon terbesar dari pabrik semen dihasilkan dari proses kalsinasi karena memanfaatkan batu baru dalam mencapai suhu tertentu untuk pembakaran, yakni mencapai 50 persen. Kemudian, 35 persen emisi dihasilkan dari proses lainnya, seperti pendinginan hingga transportasi.

Dengan mahalnya teknologi ini, CCUS dijadwalkan baru diterapkan pada industri semen nasional pada 2030. Penggunaan teknologi CCUS diproyeksikan menjadi masif pada 2035 hingga 2050.

"Kami masih mencari teknologi mana yang sudah teruji," ujarnya.

Target nol emisi karbon pada 2050

Sejalan dengan target pengurangan emisi nasional dan global, industri semen di Indonesia telah menerapkan inisiatif dekarbonisasi dalam proses produksinya, yakni dengan penggunaan bahan bakar alternatif seperti biomassa, limbah industri, hingga sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) dan lain-lain untuk substitusi batu bara.

Dia mengatakan bahwa transisi industri hijau juga harus menjadi prioritas seluruh pelaku usaha dalam industri semen. Bukan sekadar berpartisipasi, tetapi memiliki komitmen kuat yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Hingga 2022, industri semen Indonesia sudah mencapai 12,9 persen penurunan emisi dibandingkan baseline 2010,” kata Lilik.

ASI telah merancang roadmap dekarbonisasi untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050 melalui kerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

Upaya dekarbonisasi perusahaan semen

Lilik menyatakan setidaknya telah ada dua industri semen yang mengumumkan target pengurangan emisi karbon pada 2030, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Semen Indonesia Tbk.

Indocement dan Semen Indonesia menargetkan emisi karbon yang dihasilkan perseroan berkurang hingga 27 persen pada 2030.

Target penggunaan bahan bakar alternatif Indocement mencapai 42 persen, sementara itu Semen Indonesia 17 persen.

"Bahan bakar alternatif yang dimaksud adalah refuse-derived fuel, sekam padi, dan limbah industri. Ini yang sudah dilakukan di beberapa pabrik semen nasional," katanya.

Untuk meningkatkan upaya-upaya dekarbonisasi pada lingkup industri semen Indonesia, ASI menyelenggarakan International Cement Technology (Cemtech) Conference 2024 Asia dengan tema “Advancing Decarbonization Technologies in Asia” di Hotel Shangri-La Jakarta pada 3–5 Juni 2024.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN