BUSINESS

Kemenperin Klaim Kuota Bantuan Motor Listrik Tembus 60%

Penyaluran bantuan pembelian ini lebih tinggi dari 2023.

Kemenperin Klaim Kuota Bantuan Motor Listrik Tembus 60%ilustrasi motor listrik Honda (dok.e-scooter)
28 May 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Kementerian Perindustrian mengklaim bantuan Pembelian Kendaraan BerMotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua tahun ini, atau hingga per 27 Mei 2024 telah tersalurkan ke 30.083 unit motor listrik atau 60,1 persen dari target penjualan 2024 sebesar 50.000 unit. Program bantuan pembelian ini diharapkan terus mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan Listrik di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif  mengatakan, penyaluran bantuan pembelian motor listrik ini melampaui total penyaluran bantuan di 2023.

“Melihat tren penjualan motor listrik pada periode Januari-Mei 2024, Kementerian Perindustrian menargetkan kuota bantuan pembelian 50.000 unit KBLBB roda dua bisa tercapai pada Agustus atau awal September mendatang,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/5).

Kemenperin telah mengusulkan agar penerima bantuan pembelian motor listrik diberikan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dari berbagai lapisan ekonomi. Pertimbangannya adalah agar ada perubahan persepsi dan perilaku masyarakat atas penggunaan motor listrik. 

“Jika sudah ada perubahan persepsi dan perilaku masyarakat serta penggunaan motor listrik dengan jumlah besar dan luas maka dapat menarik investasi memperkuat ekosistem kendaraan listrik. Namun, pertimbangan bantuan pembelian harus tepat sasaran dari Kementerian/Lembaga lain menjadikan program ini menjadi kurang diminati oleh masyarakat,” katanya.

Menurutnya, masyarakat perlu mengubah persepsi dan perilaku masyarakat atas motor listrik dan ekosistem kendaraan listrik. Perubahan tersebut bisa dipicu oleh program bantuan pembelian agar minat masyarakat dari berbagai lapisan atas motor listrik tinggi. 

Jika penjualan motor listrik tinggi dan digunakan secara luas oleh masyarakat, maka akan muncul kebutuhan investasi untuk penyediaan stasiun charging, bengkel, aksesoris dan kebutuhan lainnya atas motor listrik. “Hal ini dapat menarik investasi untuk membangun industri pendukung di hulu dan dihilir guna menopang ekosistem motor listrik tersebut,” kata Febri.
 

Related Topics