Jakarta, FORTUNE - McDonald's mengakhiri perjanjian dengan mitra lokalnya di Sri Lanka dan seluruh 12 gerai di negara tersebut telah ditutup. Abans merupakan mitra lokal di Sri Lanka yang memegang izin Waralaba bisnis makanan cepat saji tersebut.
Reuters mewartakan, Senin (25/3), bahwa pengacara McDonald's, Sanath Wijewardane, mengatakan gerai-gerai itu ditutup karena pewaralaba menjalankan bisnis di bawah standar yang telah disepakati.
"Mereka tidak menjalankan bisnis di dalam negeri. Mereka mungkin memutuskan untuk kembali dengan pewaralaba baru,” ujarnya.
Dia mengatakan kesepakatan itu dibatalkan sejak Rabu, namun gerai-gerai McDonalds di sana masih beroperasi dalam beberapa hari.
Wijewardane menolak menjelaskan masalah tersebut, tetapi media lokal melaporkan bahwa McDonald's mengajukan gugatan terhadap Abans atas tuduhan kebersihan yang buruk.
Abans pertama kali bermitra dengan McDonald's pada 1998.
Masalah kebersihan ini bukan saja terjadi pada bisnis McDonald's di negara berkembang. Satu gerai McDonald's di Welshpool, Wales, yang disebut sebagai yang terbaik di dunia oleh seorang chef yang mencapat rating Michelin, justru mendapat penilaian satu bintang dalam urusan kebersihan oleh Food Standards Agency, demikian laman County Times melaporkan.
Gerai yang dibuka pada 2021 itu mendapat hanya satu bintang dari lima, dengan satu menjadi yang terendah.
Alasan rapor buruk itu tidak secara resmi dirilis, tapi ada stiker yang ditempelkan pada jendela restoran dimaksud.
Terdapat sejumlah variabel yang berkontribusi pada rating sebuah restoran, tapi bintang satu dapat diraih jika ada lebih dari satu pelanggaran aturan kebersihan, atau bahkan kurangnya pelatihan di antara para staf.
Sang chef yang disebut di muka mengatakan McDonald's Welshpool "berbeda dari gerai lainnya karena memiliki elemen-elemen khas."