Penjualan BATA Menurun, Kerugian Membengkak Hampir 300 Persen

Kinerja BATA tahun ini berada pada fase sangat berat.

Penjualan BATA Menurun, Kerugian Membengkak Hampir 300 Persen
Ilustrasi: toko penjualan sepatu yang dijajakan kepada pelanggan. (Dok.123rf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Penurunan penjualan bersih menjadi penyebab utama, turun 22,48% dari Rp335,7 miliar menjadi Rp260,29 miliar.
  • Penjualan domestik dan ekspor mengalami penurunan signifikan. Beban pokok penjualan turun, tapi harus tanggung beban restrukturisasi sebesar Rp64,47 miliar.

Jakarta, FORTUNE - Sepanjang semester I-2024, produsen alas kaki, PT Sepatu BATA Tbk (BATA), masih mengalami kerugian bersih. Laporan keuangan perusahaan yang dirilis 30 Juni lalu menunjukkan bahwa nilai kerugiannya pada paruh awal tahun ini mencapai Rp127,3 miliar, meningkat drastis hingga 293,71 persen dibandingkan dengan kerugian Rp32,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penyebab utama kerugian itu adalah rendahnya capaian penjualan bersih. Pendapatan BATA turun 22,48 persen dari Rp335,7 miliar pada semester pertama 2023 menjadi Rp260,29 miliar pada tahun ini.

Penurunan terbesar terjadi pada penjualan domestik yang turun dari Rp333,1 miliar menjadi Rp259,5 miliar. Selain itu, penjualan ekspor juga mengalami penurunan signifikan, dari Rp2,59 miliar pada semester I-2023 menjadi hanya Rp776,3 juta pada semester I-2024.

Meski begitu, beban pokok penjualan BATA turut menurun, dari Rp198,2 miliar menjadi Rp166,9 miliar sehingga menghasilkan laba bruto sebesar Rp93,32 miliar. Namun, perusahaan kini juga harus menanggung beban restrukturisasi sebesar Rp64,47 miliar yang sebelumnya tidak ada.

Setelah mengakumulasi berbagai pos beban dan pendapatan lainnya, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp127,3 miliar, mengalami lonjakan hampir 300 persen dibandingkan tahun lalu.

Selain itu, total aset perusahaan per akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp495 miliar, turun dari Rp585,7 miliar pada akhir Desember 2023. Jumlah liabilitas perusahaan mencapai Rp490,5 miliar, sementara ekuitas hanya tersisa Rp4,48 miliar.

Secara keseluruhan, kinerja PT Sepatu Bata pada paruh pertama tahun ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan, terutama dalam menghadapi penurunan penjualan dan beban restrukturisasi.

BATA menjual aset yang dimiliki

Pada 29 April 2024, Dewan Komisioner Grup telah memutuskan dan menyepakati untuk menghentikan aktivitas produksi di area gudang dan pabrik yang berlokasi di Purwakarta.

Hingga 30 Juni 2024, manajemen Grup telah mengosongkan tanah dan bangunan di Purwakarta, dan tidak berencana memulai kembali aktivitas produksi ataupun operasi di pusat distribusi.

Kemudian, perseroan juga telah setuju  untuk menjual tanah dan bangunan di Purwakarta.

Selain itu, BATA juga setuju untuk menjual atas tanah dan bangunan, termasuk peralatan dan sarana penunjang pada bangunan yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil