Mendag Minta Nike Indonesia Bangun Pabrik Alas Kaki di Lampung
Alasannya, UMR di daerah itu lebih murah dari Jawa.
Tangerang Selatan, FORTUNE – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta Nike Indonesia untuk membangun pabrik alas kaki di Pulau Sumatra. Usulannya, pabrik dibangun di wilayah Lampung.
Zulkifli menilai empat pabrik Nike yang ada hanya berpusat di Jawa, yakni di Sukabumi, Brebes, dan Garut.
"Tadi saya tanya, kok, di Jawa semua? Di Sumatra belum ada. Lampung sampai Medan penduduknya kecil masih kalah dengan Jawa Barat," ujar Zulkifli dalam acara pelepasan ekspor sepatu Nike ke Belanda di Serpong Utara, Selasa (13/9).
Ia mengatakan UMR di wilayah Lampung lebih rendah ketimbang upah minimum di Jawa. Selain itu, Lampung dinilai ideal karena paling dekat dengan Jawa dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa.
"Saya doakan maju terus PT Pratama Abadi Industri berkembang dan bisa buka di Sumatra di Lampung. Kalau perlu mitra nanti saya carikan di sana," ujar Zulkifli.
PT Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan pabrik alas kaki yang mendapatkan lisensi langsung dari Nike. Pabrik ini mempekerjakan lebih dari 40 ribu karyawan.
Ekspor sepatu Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), kata Zulhas, Indonesia berada pada urutan keenam eksportir alas kaki dengan pangsa pasar 3,88 persen. Angka tersebut berada di bawah Vietnam.
“Ekspor alas kaki Indonesia pada 2021 tercatat sebesar US$6,16 miliar atau tumbuh secara signifikan sebesar 28,76 persen dibandingkan tahun 2020. Ekspor alas kaki Indonesia di tahun 2021 juga melampaui nilai ekspor pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 sebesar US$4,40 miliar. Sejumlah perusahaan alas kaki juga tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di Indonesia seiring permintaan ekspor yang naik,” kata Mendag.
Meski begitu, ia melihat gejolak yang ada di Vietnam justru membuat negara tersebut masih mampu bertahan sebagai eksportir alas kaki. Ia berharap dalam lima tahun ke depan, Indonesia akan lebih baik lagi.
"Vietnam cepat sekali mengambil keuntungan, gonjang ganjing, upah buru tenaga kerja. Indonesia harus alami, kita baru reformasi, pelan-pelan sudah mulai stabil," ujarnya.
Tanggapan bos Nike Indonesia
Menanggapi permintaan Mendag, Presiden Direktur Nike Indonesia, Joseph Warren, menilai Indonesia merupakan fokus utama perusahaannya. Namun, menurutnya wacana pembuatan pabrik alas kaki di Lampung harus disiapkan secara menyeluruh, mulai dari bahan baku, infrastruktur, dan tenaga kerja.
“Masih ada tantangan infrastruktur terutama dalam fasilitas impor. Akan tetapi, Nike sangat berkomitmen dengan Indonesia,” ujarnya.
Pabrik Nike yang ada di Indonesia, kata Joseph, dapat memproduksi ratusan juta pasang dalam setahun. Bahkan, pada 2021 Nike Indonesia menambah produksinya hingga 60 juta pasang sepatu. Jadi, pada tahun lalu Nike Indonesia berhasil mengirimkan 200 juta pasang lebih sepatu ke seluruh mancanegara. “Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah selama 34 tahun,” katanya.
Untuk wacana pembangunan pabrik baru, Joseph tidak ingin membatasi wilayah pembangunannya di Lampung. Menurutnya, banyak tempat lain yang potensial di wilayah Indonesia lainnya. “Saya kira Indonesia tetap penting, dan kita akan melanjutkan bisnis kita di sini,” ujarnya.