Ini Soft Skill Pekerja yang Paling Bernilai Bagi Perusahaan

Komunikasi adalah poin utama.

Ini Soft Skill Pekerja yang Paling Bernilai Bagi Perusahaan
Ilustrasi peningkatan skill pekerja/Dok Mekari
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kebutuhan perusahaan akan pekerja piawai dan soft skill semakin meningkat
  • Laporan 'Future Skills Index of Indonesian Talents' mengungkap perbedaan persepsi antara pekerja dan perusahaan
  • Riset membagi soft skills menjadi 23 kategori, dengan 6 kelompok utama yang diprioritaskan oleh ribuan pekerja dan perusahaan

Jakarta, FORTUNE - Kebutuhan Perusahaan atas Pekerja yang piawai dan memiliki soft skill semakin menguat seiring dengan kompetisi di pasar yang akan datang. 

Menurut laporan ‘Future Skills Index of Indonesian Talents’ terkuak perbedaan persepsi, atau perception gap, dimana pekerja dan perusahaan memberikan penilaian berbeda terhadap kadar Soft Skills pekerja. 

Laporan itu dilakukan oleh Mekari, Skilvul, Int Labs, serta difasilitasi oleh Ravenry sebagai market research partner. Riset mensurvei pekerja dari demografi yang luas, mulai dari pekerja kantor hingga pabrik, dan mulai dari Gen X (44 -69 tahun) hingga Gen Z (20 -27 tahun). 

Stevens Jethefer selaku Head of Business Mekari Talenta mengatakan bahwa pekerja dan perusahaan perlu menyamakan persepsi agar mereka bisa saling menyiapkan diri untuk menghadapi masa depan dunia kerja di Indonesia. 

“Pekerja bukan saja harus memiliki keterampilan teknis, namun juga soft skills yang memungkinkan mereka beradaptasi dan berinovasi di industri yang berubah dengan cepat. Perusahaan pun memainkan peran kunci dengan menyediakan lingkungan dan sumber daya yang mendukung pengembangan keterampilan pekerja,” kata Stevens. 

Riset itu mensurvei perusahaan dan pekerja dan membagi soft-skills, atau keterampilan non-teknis, menjadi 23 kategori. 

William Hendradjaja selaku Chief of Business, Skilvul melanjutkan bahwa riset ini kemudian mengerucutkan soft skills menjadi enam kelompok - yaitu adaptabilitas dan fleksibilitas, komunikasi, kreativitas dan inovasi, pemikiran kritis dan pemecahan masalah, kepemimpinan, serta manajemen diri -yang fundamental dimiliki oleh pekerja. 

“Setelah menelaah data lebih lanjut, kami menemukan bahwa ribuan pekerja dan perusahaan sangat memprioritaskan komunikasi, kreativitas, dan pemikiran kritis karena mereka menganggap bahwa tiga keterampilan itu adalah yang paling mempengaruhi kemampuan pekerja untuk menjalankan tugas sebagai individu dan berkolaborasi dengan berbagai tim di kantor,” lanjutnya. 

Komunikasi adalah utama

Ilustrasi Pemuda Memaksimalkan Skill Digital/Dok Mekari

Ketika diminta untuk menilai seberapa penting masing-masing keterampilan, sebanyak 55,3 persen pekerja yang disurvei menyatakan bahwa komunikasi adalah keterampilan teratas, diikuti oleh kreativitas dan inovasi (27,4 persen) serta pemikiran kritis dan pemecahan masalah (25,7 persen). 

Pekerja mengatakan bahwa dengan tiga keterampilan tersebut, mereka mampu menjalankan tugas dan berkolaborasi dengan tim lain, dengan demikian berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. 

Stevens menambahkan, keterampilan berkomunikasi juga esensial dalam konteks budaya Indonesia dimana menghindari konflik, menaati hirarki, dan menjaga hubungan interpersonal perlu diperhatikan oleh seorang individu. 

Pemimpin harus kreatif

Ilustrasi pemimpin perempuan di perusahaan. Shutterstock/NDAB Creativity

Riset juga mengungkapkan bahwa saat membandingkan persepsi lintas generasi, lebih banyak generasi senior yang menitikberatkan keterampilan kreativitas dan inovasi. Sebanyak 21,2 persen responden Gen X (44-69 tahun) menjawab bahwa keterampilan tersebut amat penting, dibanding generasi lebih muda, yaitu Gen Y 18,6 persen dan Gen Z 15,9 persen. 

“Hal ini mencerminkan tingkat karir, di mana Gen X umumnya sudah berada di puncak karir yang menuntut keterampilan yang identik dengan seorang pemimpin,”ungkap Stevens. 

Adaptabilitas & fleksibilitas

Ilustrasi peningkatan skill pekerja/Dok Mekari

Setiap generasi pekerja juga setuju bahwa di masa depan, fleksibilitas dan adaptabilitas adalah dua keterampilan yang akan membantu mereka untuk menjaga kesuksesan karir di tengah perubahan cepat di setiap industri. 

“Sebesar 16,4 persen Gen Z menyatakan bahwa adaptabilitas dan fleksibilitas diperlukan untuk mengejar kesuksesan karir di masa depan, diikuti oleh Gen Y 15,1 persen dan Gen X sebesar 13,7 persen,” tambah Stevens. 

Riset mendapatkan bahwa pekerja Indonesia ingin mengembangkan keterampilan agar mereka siap menghadapi masa depan. Hingga 68 persen dari pekerja pernah berpartisipasi di program pelatihan yang disediakan oleh perusahaan. 

Ricky Wilianto, Managing Partner, Int Labs, menambahkan bahwa sebanyak 77 persen pekerja melaporkan mereka merasa bahwa pelatihan yang diberikan perusahaan sudah memadai dalam hal mendukung performa kerja saat ini dan kedepannya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Meski Deflasi, IKEA Optimis Penjualan Furnitur Masih Positif di 2025
Investor Siap-Siap, Spin-Off Anak Usaha ADRO Makin Dekat
Jika Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Ini Dampak ke Pasar Modal