BUSINESS

Bisnis Adidas Menguat di Tengah Kesulitan yang dialami Nike

Adidas dinilai ambil peluang di tengah melemahnya Nike.

Bisnis Adidas Menguat di Tengah Kesulitan yang dialami Nikesource_name
10 July 2024

Jakarta, FORTUNE – Jenama perlengkapan asal Jerman, Adidas, mencatat kenaikan penjualan kuartal kedua dan margin keuntungan terbesar dalam tiga tahun, di saat rival terbesarnya, Nike, menghadapi situasi bisnis yang menantang.

Dilansir dari Reuters, pendorong bisnis Adidas, salah satunya disebabkan maraknya tren sepatu tiga garis–seperti Samba dan Gazelle–dengan warna-warna baru dan edisi terbatas yang membikat pembeli.

Analis ritel dan barang olahraga dari Tanyard Advisory,memperkirakan Adidas akan melaporkan margin keuntungan sebesar 51,4 persen pada kuartal kedua, menurut data LSEG (London Stock Exchange Group). Angka tersebut akan menjadi rekor tertinggi perusahaan dalam tiga tahun terakhir.

Sementara, pendapatan kuartalan diperkirakan meningkat 4,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$6,1 miliar atau sekitar Rp99,11 triliun (kurs Rp16.246,91 per dolar AS).

“Pasar jelas mengharapkan adanya peningkatan,” kata Irwin. Namun, dia memperingatkan agar tidak berasumsi bahwa masa keemasan dengan margin yang sangat tinggi akan kembali terjadi dalam waktu dekat, mengingat melemahnya permintaan di Cina dan tingkat kompetisi nyang semakin tinggi.

Seperti halnya Nike, Adidas juga masih harus waspada pada makin berkembangnya jenama-jenama kecil di segmen lari dan apparel. Jenama seperti Hoka, Lululemon, New Balance, dan On Running memiliki pangsa pasar global sebesar 35 persen pada tahun 2023, naik dari 20 persen di periode 2013-2020.

Kondisi Nike

Nike menggunakan trademark ciri khasnya
ilustrasi trademark nike (unsplash.com/wu yi)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.