Kemendag Fasilitasi Petani Pasok Tembakau Langsung ke Pabrik Rokok
Kualitas rokok asli daerah setempat masih jadi masalah.
Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap memfasilitasi para petani tembakau untuk bisa memasok bahan baku tembakau langsung ke pabrik rokok.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa dengan menjual ke pabrik rokok langsung, maka tembakau bisa laku dengan harga yang lebih tinggi. “Selama ini rantai distribusi tembakau dari petani ke pabrik rokok terlalu panjang dan masing-masing memiliki aturan sendiri-sendiri,” ujarnya saat mengunjungi gudang produksi PT Djarum Kudus, Rabu (28/9).
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli mempertemukan perwakilan petani asal Madura dengan perwakilan PT Djarum Kudus. Dengan dipertemukannya para petani langsung dengan pabrik rokok, diharapkan harga di petani bisa lebih tinggi, di pengusaha bisa dapat bahan baku berkualitas dengan lebih murah, masyarakat menikmati, dan pemerintah pun semakin mendapatkan pemasukan dari pajak.
Zulkifli janjikan kemudahan ekspor
Sementara itu, pada sisi pengusaha rokok, Zulkifli menjanjikan akan membantu kemudahan ekspor produk sebagai perluasan pangsa pasar ke luar negeri. Untuk itu, Kemendag akan mengupayakan adanya perjanjian bilateral, supaya komoditas rokok bisa lebih luas lagi cakupannya.
“Nantinya juga dibicarakan kemudahan untuk masing-masing negara, sehingga pengusaha dalam negeri mendapatkan kemudahan ekspor, demikian sebaliknya dari luar negeri juga bisa melakukan impor tanpa hembatan,” kata Zulkifli.
Selebihnya, dia juga akan terus mendengarkan berbagai masukan dari pihak-pihak yang terkait dengan usaha padat karya, seperti rokok. Apabila semua bisa berjalan dengan baik, maka dampaknya bisa menjalar ke para petani dan tenaga kerja pabrik, “serta pendapatan negara dari sektor pajak rokok akan semakin bertambah,” ujarnya.
Kebutuhan kualitas
Advisory Senior Manajer Tobacco PT Djarum, Iskandar, mengatakan selama ini kemitraan dengan para petani telah terjalin melalui para pedagang. Namun, kebutuhan yang utama saat ini bukan lagi soal jumlah, melainkan kualitas. Ia mengaku bahwa saat ini tembakau yang asli Madura semakin berkurang, seiring masuknya tembakau dari daerah lainnya.
Padahal, kata Iskandar, Zulkifli menginginkan adanya upaya untuk menjaga keaslian tembakau. “Kami mencatat tembakau yang benar-benar asli tanaman daerah setempat justru dari Lombok,” ujarnya.
Peningkatan kesejahteraan petani
Upaya yang dilakukan Kemendag dalam industri padat karya rokok ini mendapatkan apresiasi seluruh pihak. Wakil Ketua Pelopor Paguyuban Petani dan Pedagang Tembakau Madura, Abdul Bahri, mengatakan bila harga jual tembakau di petani tinggi, maka kesejahteraan tentu akan meningkat.
Namun, bila rantai distribusi terlalu panjang, petani pun tidak bisa mendapat harga jual yang tinggi. “Jika kami dipercaya menjadi pemasok tembakau ke pabrik rokok, maka kami mampu memasok tembakau hingga 25.000 bal atau 1.800 ton,” kata Bahri.