Mengenal Nilai Perusahaan dan Seluk Beluknya
Nilai perusahaan penting sebagai acuan para investor.
Jakarta, FORTUNE – Setiap pemilik bisnis perlu memiliki nilai perusahaan. Hal ini bisa menjadi sebuah acuan yang menentukan arah dan kekuatan modal operasional perusahaan di masa depan.
Sujoko dan Soebiantoro dalam jurnal Ikraith-Humaniora, mendefinisikan nilai perusahaan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya. Nilai ini akan jadi ukuran keberhasilan perusahaan tersebut dalam memenuhi harapan para pemegang sahamnya.
Selain itu, ekrut mendefinisikan nilai perusahaan sebagai kondisi tertentu yang dicapai oleh perusahaan yang mencerminkan kepercayaan masyarakat atau konsumen terhadap kinerja dan produk perusahaan sepanjang beroperasi.
Dengan demikian, nilai perusahaan bisa menjadi acuan para investor dan pelanggan untuk melihat kualitas kinerja sebuah perusahaan. Hal ini juga bisa mempengaruhi harga saham; kemakmuran pemegang saham; jadi tolok ukur atas prestasi kerja para manajer; mendorong peningkatan kinerja perusahaan; mempertegas okupasi pasar terhadap produk perusahaan; dan membantu proyeksi keuntungan masa depan.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai nilai perusahaan dan seluk beluknya, mari kita simak ulasan berikut ini.
Hal yang bisa dianalisis
Dalam perjalanan sebuah perusahaan, nilai perusahaan bisa dianalisis dengan melihat sejumlah hal, sebagai berikut:
- Ukuran perusahaan
Acuan ini paling umum digunakan dalam analisis. Makin besar bisnis suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula penilaiannya. Kekuatan pasar dari bisnis yang besar ini dapat memengaruhi persaingan dan perkembangan produk untuk lebih mudah diakses konsumen, yang nantinya juga berpengaruh pada penentuan nilai perusahaan secara umum. - Profitabilitas
Faktor ini merupakan satu yang terpenting, karena dapat menentukan margin keuntungan bisnis sebuah perusahaan ke depannya. Jika perusahaan memiliki profitabilitas tinggi, maka dipastikan pasar dan investor akan tertarik untuk mendukung produk bisnis perusahaan tersebut. Analisis terkait hal ini bisa dilakukan pada data penjualan dan pendapatan perusahaan atas produknya di pasaran. - Growth rate and market traction
Nilai perusahaan ditentukan dengan tingkat daya tarik pasar dan persaingan dengan kompetitor. Investor juga akan melihat bagaimana pertumbuhan produk dari suatu perusahaan untuk menangkap persentase pasar secara keseluruhan. - Keunggulan kompetitif
Aspek keunggulan kompetitif yang dimaksud adalah keunggulan berkelanjutan yang membuat pelanggan dapat membedakan produk sebuah perusahaan dengan produk dari perusahaan lain. Keunggulan ini perlu dipertahankan dalam jangka waktu lama dan berkelanjutan, karena bisa membantu meningkatkan harga tinggi pada citra perusahaan berkenaan dengan penawaran di pasar modal. - Potensi pertumbuhan
Perkiraan keuntungan yang didapatkan sebuah perusahaan biasanya berbanding lurus dengan potensi pertumbuhan yang bisa diraih. Hal ini jelas membuat nilai perusahaan pun menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, yang jadi tolok ukur para investor dalam menanamkan modalnya adalah pertumbuhan pasar suatu produk yang ditentukan oleh pertumbuhan produk tersebut.
Aspek penilaian
Saat melakukan analisis nilai perusahaan, ada beberapa aspek yang menjadi dasar penilaian:
- Nilai pasar
Harga dalam proses transaksi atau nilai tawar perusahaan di pasar saham. - Nilai nominal
Nilai modal yang ada dalam rencana anggaran keuangan perusahaan dan surat saham kolektif dari perusahaan tersebut. - Nilai intrinsik
Nilai riil perusahaan yang mencakup aset sampai entitas bisnis lain, dengan proyeksi penunjang pendapatan perusahaan. - Book value
Nilai berdasarkan pada catatan keuangan, biasanya diambil dari hitungan selisih total aset, total utang, dan total jumlah saham yang beredar di pasar modal. - Nilai likuiditas
Meliputi nilai jual semua aset perusahaan setelah dikurangi utang dan pokok kewajiban finansial perusahaan. Nilai ini bisa jadi patokan bila perusahaan akan dijual.
Indikator penilaian
Berikut ini adalah beberapa hal yang jadi indikator penilaian nilai sebuah perusahaan:
- Catatan keuangan
Mencakup pendapatan, biaya, sampai utang. Biasanya investor juga akan melihat arus kas dan proyeksi keuntungan di masa depan melalui catatan keuangan. - Pengalaman pengelolaan
Hal ini berkenaan dengan sumber daya manusia (SDM), terutama di manajemen. Setiap manajer dengan catatan sukses atau pengalaman positif akan memengaruhi nilai perusahaan dan jadi catatan penting bagi para investor. - Kondisi pasar
Sektor ini meliputi tingkat suku bunga hingga gaji karyawan yang diperhitungkan secara umum. Kondisi ini juga bisa menjadi indikator penilaian, karena kondisi pasar yang stagnan untuk pergerakan suatu produk akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan, begitu pun sebaliknya. - Aset perusahaan
Aset terdiri dari aset berwujud dan tak berwujud. Aset berwujud umumnya meliputi tempat usaha, peralatan, kendaraan, dan berbagai aset fisik yang menunjang operasional perusahaan. Sedangkan, aset tak berwujud meliputi reputasi, merek dagang, dan relasi bisnis dengan pelanggan.