MRT Jakarta Teken Kontrak Senilai Rp4,2 T Dengan Perusahaan Jepang
Terjadi setelah tender MRT ini gagal sampai tiga kali.
Jakarta, FORTUNE – PT MRT Jakarta (Perseroda) menandatangani paket Kontrak kerja CP205 senilai Rp4,2 triliun dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation untuk pembangunan MRT fase 2A.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, mengatakan bahwa CP205 adalah paket pengadaan sistem persinyalan sampai dengan rel yang terbentang dari stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Jakarta Kota. “Periode kontrak CP 205 selama 75 bulan hingga pada akhir tahun 2029,” katanya dalam acara penandatanganan, Rabu (17/4).
Menurutnya, paket kontrak CP205 akan meliputi gardu induk, sistem distribusi daya, listrik aliran atas, persinyalan, telekomunikasi, Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), rel dan pintu tepi peron.
Hingga Maret lalu, progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia sampai Kota secara rata-rata telah mencapai 33,36 persen. Ia yakin target operasional MRT Jakarta mulai dari Bundaran HI sampai Monumen Nasional bisa dilakukan pada 2027. Sementara, jalur Harmoni sampai Kota rampung pada 2029.
Perjalanan panjang
Ia mengatakan, fokus kontrak CP 205 ini merupakan perjalanan yang panjang dalam pembangunan MRT fase 2A. Persoalan pengadaan rel atau track works ini bahkan menurutnya pernah mengalami gagal tender sampai tiga kali.
Kegagalan ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti pandemi Covid-19. Selain itu, kondisi geopolitik yang tidak menentu juga cukup mempersulit proses pengadaan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pembangunan jalur rel MRT Jakarta Fase 2A.
Tuhiyat mengatakan bahwa proses tender kembali dimulai pada 2023 dengan menggunakan sistem International Competitive Bidding (ICB). “Hingga pada 20 Februari diperoleh letter of acceptance (LOA) dengan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender," katanya.
Nilai tambah
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menyebutkan bahwa CP205 adalah bukti bahwa Indonesia dan Jepang berhubungan sangat baik dalam kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi massal.
“Indonesia dan Jepang melakukan satu gerakan yang konsisten dan berkesinambungan yang membanggakan yang menunjukkan bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Jepang itu selalu berjalan,” ujar Menteri Budi dalam acara penandatanganan kontrak.
CP 205 diharapkan bisa memperluas jangkauan MRT Jakarta yang berdampak langsung pada peningkatan konektivitas, pengurangan kemacetan Jakarta, dan perbaikan kualitas udara, karena berkurangnya emisi kendaraan bermotor. Dengan begitu, akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan MRT sebagai moda transportasi dalam kota yang aman dan efisien.