BUSINESS

Natalia Kusumo Ungkap Kisah di Balik Pembangunan Central Market PIK

Tantangan yang dihadapi cukup menarik dan beragam.

Natalia Kusumo Ungkap Kisah di Balik Pembangunan Central Market PIKCentral Market PIK. (dok. Amantara)
11 April 2024

(TABUNGAN) Jakarta, FORTUNE – Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) dibangun dengan konsep yang tidak sembarangan.

Pembagian kawasan yang tertata sampai peruntukkan bangunan yang sesuai fungsi serta kebutuhan, salah satunya adalah Central Market PIK.

CEO Commercials & Hotels, Agung Sedayu Group (ASG)/Amantara, Natalia Kusumo, mengungkapkan bahwa pembangunan Central Market PIK cukup menantang, karena dibangun pada masa pandemi Covid-19.

“Mereka (tim dari perusahaan induk dan tim internal) bilang proyek ini enggak mungkin akan sukses, salah satunya karena tidak menggunakan pendingin ruangan (AC) di area publiknya. Tapi, saya tahu ini untuk sesuatu yang lebih baik,” katanya kepada Fortune Indonesia.

Natalia mengaku untuk memuluskan perencanaan proyek ini, ia harus mengungkapkan sejumlah faktor penguat.

“Pertama, kami enggak punya banyak budget. Kedua, kami tahu biaya energi akan terus naik; dan yang terakhir, saya sadar bahwa kita semua harus lebih peduli pada lingkungan,” ujar perempuan yang belum genap 30 tahun ini. “Itulah sebabnya kami membangun Central Market PIK dengan konsep hijau.”

Inspirasi

Tampilan interior Central Market PIK.
Tampilan interior Central Market PIK. (dok. Amantara)

Pada masa pandemi Covid-19, kebersihan udara merupakan hal yang sangat berharga.

Alih-alih membangun sebuah pusat perbelanjaan dan gaya hidup yang tertutup dengan mesin pemurni udara (air purifier) yang tersebar, Natalia justru melihat bahwa tanaman adalah pemurni udara alami yang efektif dan efisien.

“Banyak sekali tanaman. Tantangannya adalah bagaimana kami bisa membuat orang nyaman ketika dikelilingi sesuatu yang sifatnya alami dan ramah lingkungan,” kata penerima penghargaan 40Under40 2024 versi Fortune Indonesia ini.

Berbagai upaya ia lakukan untuk meyakinkan perusahaan bahwa proyek ini sangat mungkin diterapkan di Indonesia.

Tidak hanya akan menguntungkan perusahaan, namun juga bermanfaat bagi masyarakat. Natalia pun tidak ragu berdiskusi dengan semua pihak, mulai dari tim, konsultan, tenant, hingga tukang kebun di rumahnya— tentang solusi memelihara tanaman di dalam ruangan.

Central Market PIK, kata Natalia, tidak saja dilengkapi berbagai fitur ramah lingkungan, seperti sistem daur ulang air hujan atau panel surya sebagai sumber energi, tapi juga memiliki biaya investasi 30 persen lebih rendah daripada bangunan mal sekelasnya di seluruh Indonesia.

“Konsep ini cukup diterima di Singapura. Saya juga sangat yakin bisa diterapkan di Jakarta. Kami banyak melakukan riset dan pengembangan, termasuk bepergian ke berbagai tempat di dunia, untuk menemukan konsep yang tepat,” ujar anak keempat dari Susanto Kusumo—kakak dari Sugianto Kusuma (Aguan) ini.

Pemimpin muda

CEO Commercials & Hotels, Agung Sedayu Group (ASG)/Amantara, Natalia Kusumo.
CEO Commercials & Hotels, Agung Sedayu Group (ASG)/Amantara, Natalia Kusumo. (dok. Amantara)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.