BUSINESS

Masuk Era Kendaraan Listrik, TMIIN Ungkap Tantangan Deindustrialisasi

Kesiapan SDM menjadi faktor utama.

Masuk Era Kendaraan Listrik, TMIIN Ungkap Tantangan DeindustrialisasiDok. Shutterstock/Poring Studio
28 July 2022

Jakarta, FORTUNE – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendukung sejumlah upaya agar transisi menuju penggunaan kendaraan listrik tidak menyebabkan deindustrialisasi di industri otomotif Tanah Air.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, mengatakan, pada era mobil listrik, akan ada sejumlah komponen mobil konvensional yang tak lagi digunakan seperti mesin, knalpot, tangki bensin, dan lainnya. Sementara faktanya, ada lebih dari 300.000 karyawan Toyota Indonesia yang bergerak pada rantai pasok komponen kendaraan tersebut.

“Kami bersama-sama dengan bantuan pemerintah, akademisi, dan semua pihak, berupaya memastikan transisi ini berjalan mulus, dan seminimal mungkin berdampak negatif terhadap rantai suplai sehingga sektor otomotif tidak mengalami deindustrialisasi,” ujar Nandi, pada Seminar “100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan Net Zero Emission, Rabu (28/7).

Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu faktor utama dalam masa transisi. Oleh sebab itu, perusahaan akan berupaya meningkatkan kompetensi SDM melalui berbagai sarana pembelajaran, seperti xEV Center di Karawang, yang mengedukasikan seputar teknologi mobil listrik dan elektrifikasi yang ramah lingkungan kepada publik. “Kami ingin transisi itu berjalan mulus,” ucapnya.

Toyota bersama para teknisi dari Indonesia juga tengah mengembangkan konsep Kijang Innova versi BEV (Battery Electric Vehicle). Hal ini dilakukan untuk bisa mempelajari teknologi dan kondisi dalam penggunaan yang lebih nyata bagi masyarakat Indonesia.

Upaya pencapaian NZE

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto. (Dok. TMMIN)

TMMIN mendukung berbagai upaya pencapaian Net Zero Emission (NZE), seperti penerapan teknologi rendah emisi di proses manufaktur, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), dan implementasi green logistic yang sejalan dengan Toyota Environmental Challenge 2050.

“Kami juga meyakini pendekatan multi-pathway, tidak hanya dalam sektor otomotif, namun juga sektor lainnya, seperti energi dan industri akan memeberikan dampak yang maksimal, karena pendekatan ini membuka kesempatan bagi semua kalangan untuk dapat berkontribusi dalam pencapaian target NZE,” kata Nandi.

Kerjasama multi pihak

Aksi nyata Toyota EV Smart Mobility.
Aksi nyata Toyota EV Smart Mobility. (ANTARAFOTOI/Toyota)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.