Dalam dunia bisnis, istilah Ramen Profitability ternyata banyak dipakai oleh pemilik usaha startup. Istilah tersebut merujuk pada kemampuan perusahaan rintisan bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan usaha dengan menjaga biaya tetap rendah.
Mencapai ramen profitability ternyata berperan penting bagi pertumbuhan dan produktivitas startup karena founder bisa menopang dirinya sendiri.
Lantas, apa itu ramen profitability? Simak definisi hingga tips memakainya untuk mendapatkan keuntungan yang bisa menambah wawasan Anda.
Apa itu ramen profitability?
Tidak banyak perusahan startup yang berhasil mencapai keuntungan dalam kurun waktu tertentu dalam berbisnis. Tahap ramen profitability dapat membantu pemilik usaha rintisan untuk mencapai kesuksesan untuk bisa menjalankan kegiatan usaha harian.
Lalu, apa itu ramen profitability? Dari definisinya, ramen profitability adalah kondisi sebuah startup sudah bisa menghasilkan uang, tapi masih sebatas untuk menghidupi pemiliknya.
Namun, biaya hidup tersebut hanya mampu menghidupi pemiliknya dari makanan dengan harga murah seperti mi instan
Istilah satu ini mengambil analogi dari ramen atau mi instan yang harganya relatif murah. Dicetuskan oleh Paul Graham, ramen profitability memiliki konsep profitabilitas tradisional karena tujuan yang ingin dicapai berbeda.
Jika profitabilitas tradisional bertujuan untuk meraih jumlah pendapatan secara signifikan, ramen profitability bertujuan untuk menampilkan startup sebagai bisnis yang sudah mapan.
Artinya, bisnis rintisan sudah bisa dikatakan mapan asal keuntungannya sudah bisa membiayai kehidupan founder. Dengan demikian, bisnis yang dirintis berkelanjutan.
Konsep keuntungan dalam ramen profitability
Mengambil filosofi ramen, konsep ini mengadopsi pandangan bahwa mi instan sebagai konsep makanan murah.
Tanpa perlu mengeluarkan biaya banyak untuk makan, seseorang masih bisa hidup hanya dengan meminimalisir biaya.
Menikmati makanan murah seperti mi instan tentu lebih baik daripada tidak makan sama sekali demi bisa bertahan hidup.
Mentalitas tersebut yang mendasari ramen profitability, yaitu mengusahakan bisnis bisa bertahan dalam jangka panjang dengan menjaga biaya tetap rendah.
Alih-alih fokus pada keuntungan besar, konsep satu ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang cukup, sehingga bisnis dapat terus erjalan.
Memiliki bisnis berkelanjutan penting bagi setiap perusahaan, terutama bagi startup yang masih memperkenalkan brand di pasar.
Maka dari itu, ramen profitability kerap dipandang sebagai tahap penting bagi pengusaha rintisan yang menandakan bisnis telah mencapai tingkat stabilitas dan keberlanjutan tertentu.
Manfaat mencapai ramen profitability
Dengan mencapai ramen profitability, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh pemilik usaha rintisan. Berikut beberapa manfaatnya.
1. Memiliki kontrol lebih besar atas bisnis
Dengan menargetkan keuntungan yang cukup, Anda bisa menghindari ketergantungan dana dari luar, sehingga Anda bisa memiliki kontrol lebih besar atas bisnis. Hal tersebut juga menguntungkan karena pencairan ekuitas lebih sedikit.
2. Fokus membangun produk yang potensial
Alih-alih berfokus pada menghasilkan uang dengan cepat, Anda dapat fokus mengembangkan produk yang potensial. Dengan begitu, produk yang diluncurkan memiliki nilai guna dalam jangka panjang.
3. Bisnis bisa bertahan lebih lama
Perusahaan rintisan seringkali termasuk bisnis yang tidak stabil. Dengan menerapkan biaya overhead yang rendah dan pengeluaran minimal, bisnis bisa bertahan lebih lama tanpa harus khawatir kehabisan uang.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan moral
Membangun perusahaan rintisan tentu tidak mudah. Untuk menghadapi pasang surut dalam perjalanan bisnis, ramen profitability bisa diterapkan karena memperlihatkan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan begitu, Anda bisa memperoleh keuntungan yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup bisnis.
Tips melakukan ramen profitability
Ada beberapa tips yang bisa dicoba oleh pemilik usaha rintisan agar ramen profitability yang didapatkan bisa menghasilkan keuntungan. Berikut tips menjadikan ramen profitability menguntungkan.
1. Menghindari pengeluaran berlebih
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, penting untuk menghindari pengeluaran berlebih. Alih-alih menginvestasikan modal untuk pengeluaran yang kurang dibutuhkan, Anda bisa mengalokasikannya pada alat atau perangkat yang memiliki nilai jangka panjang.
Dengan begitu, kegiatan usaha bisa dilakukan lebih efektif dan hemat biaya.
2. Mengukur MRR dan ME
Dalam upaya meningkatkan profitabilitas “ramen”, ada dua komponen yang dapat dimanfaatkan, yaitu monthly recurring revenue (MRR) dan monthly expense (ME).
MRR dipakai untuk mengukur total pendapatan yang dihasilkan bisnis setiap bulannya dari sumber berulang seperti biaya berlangganan. Selain itu, ME mengukur pengeluaran bulanan bisnis, baik pengeluaran pribadi dan operasional. Makin rendah ME, makin tinggi peluang “ramen” mendapatkan profit.
3. Dapatkan saran dan kritik dari klien
Agar bisnis rintisan bisa berkembang ke arah yang lebih baik, Anda bisa memanfaatkan saran dan kritik dari pelanggan. Dengan mendengarkan kebutuhan klien, Anda bisa merancang produk yang sesuai dengan preferensi mereka.
Produk yang bisa menyasar konsumen dengan tetap tentu akan membawa banyak keuntungan bagi bisnis Anda.
4. Memakai strategi MVP
Menggunakan minimal viable product (MVP) juga akan sangat membantu dalam membuat produk yang tepat di pasar. Strategi pengembangan produk ini berfokus pada fitur-fitur penting untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dengan meluncurkan MVP, Anda bisa memantau kinerja dan menyempurnakannya secara berkala.
Demikian ulasan mengenai apa itu ramen profitability hingga tips melakukannya untuk mendapatkan untung. Semoga bermanfaat!