Pada setiap bisnis atau perusahaan, ada banyak Marketing tools yang biasa digunakan dalam membuat strategi marketing. Salah satunya adalah White Paper.
Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian besar orang. Namun, white paper banyak digunakan dalam strategi marketing untuk memperkenalkan produk. Jika digunakan secara benar, white paper bisa efektif karena memiliki daya tariknya tersendiri.
Lantas, apa itu white paper? Berikut ulasan white paper yang bisa Anda jadikan sebagai salah satu strategi penting dalam memasarkan produk.
Apa itu white paper?
Pertanyaan mengenai apa itu white paper kerap ditanyakan masyarakat.
Dilansir laman Investopedia, white paper adalah dokumen berisi informasi produk atau layanan dan solusi tertentu yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Dokumen tersebut biasanya digunakan dalam rangka promosi.
Artinya, white paper bisa dipahami sebagai dokumen yang berisi penjelasan mendalam mengenai suatu pembahasan beserta solusi dari suatu masalah.
Tidak heran, white paper lebih familer dipakai dalam dunia marketing yang berkaitan erat dengan dokumen yang berisikan informasi produk atau jasa hingga topik tertentu.
Bukan sekadar dokumen berwarna putih saja, dokumen tersebut lazim digunakan alat komunikasi dan presentasi.
Tujuan white paper
Seperti yang disebutkan sebelumnya, white paper berguna dalam proses penjualan dan pemasaran, sehingga calon pelanggan bisa tertarik akan produk.
Harapannya dokumen tersebut bisa dipakai sebagai media untuk menarik pelanggan untuk mempelajari suatu produk atau layanan lebih lanjut.
Pembuatannya juga tidak sembarangan karena fakta yang disajikan biasanya didukung oleh hasil penelitian dan statistik dari sumber terpercaya. Cara penyajiannya juga bisa melalui grafik, tabel, dan cara lainnya untuk memvisualisasi data.
Dokumen ini biasanya banyak ditemukan dalam ranah bisnis, terutama dalam konsultasi, finansial, dan sektor B2B.
Tujuan dari dokumen ini, yakni dapat memberikan laporan atau panduan mendalam tentang produk atau topik tertentu guna mengedukasi audiens.
Jenis-jenis white paper
Dalam penggunaannya, white paper dapat disajikan dalam beberapa jenis yang bisa disesuaikan sendiri dengan kebutuhan. Berikut beberapa jenis white paper yang umumnya digunakan.
1. Numbered list
Jenis white paper yang banyak digunakan pelaku bisnis atau perusahaan adalah numbered list.
Sesuai namanya, informasi yang disajikan berupa poin-poin yang dimanfaatkan untuk menjelaskan topik atau informasi pada pembaca.
Bentuknya yang berupa poin-poin tentu memudahkan target audiens untuk menangkap pesan dan meningkatkan awareness akan produk atau jasa.
Maka dari itu, numbered list dipakai pada tahap awal dalam customer journey. Dokumen tersebut dipakai dengan tujuan menarik calon pelanggan.
2. Backgrounder
Jika Anda ingin menjelaskan fitur tertentu pada produk atau jasa, backgrounder jadi tipe white paper yang bisa dipakai. Jenis satu ini berisi penjelasan mengenai manfaat dan fitur layanan secara mendalam.
Kegunaannya untuk menyakinkan konsumen mengenai unique selling point yang Anda tawarkan. Dengan begitu, konsumen bisa mengambil keputusan.
Inilah yang membuat backgrounder berada pada tahap akhir customer journey.
3. Problem/ solution
Sesuai namanya, jenis white paper satu ini menjabarkan solusi akan suatu permasalahan dalam bisnis. Umumnya, dokumen ini dipakai untuk memberikan pengetahuan seputar produk atau jasa yang ditawarkan.
Dengan memberikan sejumlah solusi atas sebuah masalah, konsumen bisa tertarik akan layanan tersebut dan mencoba mencari lebih dalam.
Hal tersebut juga berguna bagi pelaku bisnis dalam meningkatkan exposure dan menumbuhkan kepercayaan calon pelanggan.
Penggunaan white paper
Selain pertanyaan apa itu white paper, pertanyaan seperti siapa yang bisa menggunakannya juga kerap muncul.
Pada dasarnya, white paper bisa digunakan oleh berbagai pihak yang memiliki produk atau layanan. Mulai dari lembaga pemerintah, organisasi nirlaba, perusahaan teknologi, perusahaan farmasi, konsultan, hingga startup.
Kini, white paper makin meluas dan merambah industri kreatif, seperti penggunaannya dalam media sosial dan content marketing.
Sebagian besar, penggunaan white paper pada beberapa instansi terkait dipakai untuk kebutuhan laporan riset dan promosi dengan format yang lebih ringkas.
Meskipun begitu, tujuan dan penggunaannya bisa berbeda-beda yang diselaraskan dengan kebutuhannya.
Manfaat white paper
Penggunaan white paper dalam marketing nyatanya memiliki sejumlah manfaat dalam perkembangan bisnis. Berikut beberapa manfaat white paper yang bisa dirasakan oleh pelaku usaha.
1. Meningkatkan brand awareness
Lewat dokumen yang bernilai dan informatif, white paper tentunya dapat meningkatkan kesadaran target audiens pada merek dagang. Solusi yang ditawarkan juga makin menarik minat calon konsumen.
2. Membangun kredibilitas
Dalam membuat white paper, terdapat analisis dan hasil riset mendalam yang mendukung topik. Hal tersebut tentunya dapat membangun kredibilitas dan otoritas di industri yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Memberikan pengetahuan baru
Untuk konsumen, informasi yang tersaji dalam suatu dokumen bisa menambah pengetahuan baru. Selain itu, perusahaan bisa memberikan insight untuk produk atau layanan yang ditawarkan.
4. Mendorong keputusan pembelian
Dengan menyajikan solusi atas suatu masalah, informasi dalam white paper juga dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian.
Jadi, apa itu white paper? Dari informasi sebelumnya, white paper dapat dipahami sebagai dokumen yang berisi produk atau layanan suatu bisnis secara mendalam.
Penggunaanya bisa dipakai untuk menarik perhatian calon konsumen. Tertarik untuk memanfaatkan marketing tools satu ini?